Ledakan di Jakarta Utara
Kondisi Terkini Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta, 1 Orang Akan Jalani Operasi
Sebanyak 20 korban ledakan di masjid SMA Negeri 72 Jakarta, pada Jumat (7/11/2025), masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Ringkasan Berita:
- Ledakan terjadi di masjid SMA Negeri 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025).
- Imbas kejadian itu, sebanyak 20 korban masih menjalani perawatan di rumah sakit.
- Salah satu korban berinisial L dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat karena harus menjalani operasi bedah plastik.
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 20 korban ledakan di masjid SMA Negeri 72 Jakarta di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025), masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Salah satu korban berinisial L dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, karena harus menjalani operasi bedah plastik.
Hal itu disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto pada Jumat (14/11/2025).
"Kami mengupdate data korban sampai dengan hari ini. Sisa 20 orang yang masih rawat inap. Satu korban inisial L dirujuk di RSCM untuk perawatan pelaksanaan operasi lebih intensif," kata Budi, dilansir TribunJakarta.com.
Lebih lanjut, saat ini Polda Metro Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan digital forensik terhadap sejumlah barang bukti yang ditemukan.
"Kami berharap rekan-rekan sekalian memberi waktu dan ruang bagi para penyidik untuk bisa secara komprehensif hasil dari penyidikan yang sedang ditangani," ujar Budi.
46 Saksi Diperiksa
Sebelumnya, penyidik Polda Metro Jaya memeriksa 46 saksi anak terkait kasus ini.
Kombes Budi Hermanto menyampaikan saksi anak tersebut berstatus sebagai siswa/siswi.
Menurutnya, pemeriksaan dilakukan bersamaan dengan kegiatan observasi dari tim Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).
"Penyidik hari ini memeriksa saksi anak 46 orang (paralel dengan giat observasi dari APSIFOR), lanjutan sita barang bukti dari tubuh korban di RSIJ (Rumah Sakit Islam Jakarta, Cempaka Putih)," ucap Kombes Budi kepada wartawan, Kamis (13/11/2025).
Selain itu, anak yang berkonflik dengan hukum (ABH) terduga pelaku ledakan bom di SMAN 72 Jakarta kondisinya sudah sadar.
Baca juga: Anggota Komisi III DPR Rudianto Lallo Apresiasi Kapolda Metro Jaya Tangani Ledakan SMAN 72 Jakarta
Hanya pelaku ABH hingga kini belum bisa diminta keterangan karena kondisi masih masa pemulihan.
Kombes Budi menerangkan, pemeriksaan terhadap ayah dari ABH sudah dilakukan dua hari lalu.
“Ayah ABH kami sudah ambil keterangannya hari ini yang diambil keterangan saksi anak,” tukasnya.
Terduga Pelaku Ledakan
Kombes Budi Hermanto menjelaskan saat ini penyidik masih melakukan pendalaman terkait terduga pelaku ledakan bom rakitan di SMAN 72 Jakarta.
Termasuk dugaan perundungan atau bullying sehingga pelaku ABH meledakkan bom rakitan yang menyebabkan 96 orang menjadi korban.
"Masih pendalaman agar fakta sebenarnya bisa ditemukan karena ABH masih tahap pemulihan pasca operasi," ucap Kombes Budi kepada wartawan, Rabu (12/11/2025).
Menurutnya, pelaku ABH sehari-hari tinggal bersama ayahnya.
Sementara itu, ibu kandungnya tak berada di rumah lantaran bekerja sebagai pekerja migran Indonesia (PMI).
"ABH tinggal bersama ayahnya sementara ibu bekerja di luar negeri," imbuhnya.
Pelaku ABH diketahui terinspirasi aksi kekerasan dan teror yang terjadi di belahan dunia.
Ia juga kerap mengakses darkweb untuk mencari cara merakit bom.
Pihak kepolisian kini tengah menggandeng Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk menyisir dan memblokir website yang dijadikan sarana ABH melihat tutorial perakitan bom.
"Untuk semua terkait mengenai website yang sudah termonitor juga ada dari rekan Densus yang memberitahukan kepada kami saat ini kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Komdigi, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital itu untuk melakukan pembatasan atau pemblokiran terhadap website-website tersebut," kata Dirresiber Polda Metro Jaya Kombes Roberto Pasaribu dikutip pada Rabu.
Selain itu, kata Roberto, pihaknya juga masih menelusuri keseluruhan media online yang diakses atau diikuti oleh ABH tersebut.
Penelusuran dilakukan dengan proses digital forensik terhadap laptop milik ABH yang sudah disita.
"Jadi kami selanjutnya akan memaparkan mengenai apa-apa saja yang sudah pernah dipelajari, dikunjungi ataupun dilakukan distribusi oleh yang bersangkutan di dalam digital device yang ada," ucapnya.
(Tribunnews.com/Deni/Reynas)(TribunJakarta.com/Annas Furqon)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.