Sabtu, 15 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Polisi Temukan Buku Catatan ABH Pelaku Ledakan SMAN 72: Isinya Dia Merasa Sendirian, Tak Ada Teman

Kombes Iman Imanuddin mengungkap polisi menemukan buku catatan milik terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta yang berisi keluh kesahnya selama ini.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
LEDAKAN - Tim Inafis melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP)?ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Ledakan yang berasal dari sekitar Masjid SMA Negeri 72 Jakarta tersebut menyebabkan korban luka mencapai 54 orang dan Tim gabungan dari TNI, Polri dan Gegana masih melakukan penyelidikan dan penyisiran di area tersebut.TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN. Kombes Iman Imanuddin mengungkap polisi menemukan buku catatan milik terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta yang berisi keluh kesahnya selama ini. 
Ringkasan Berita:
  • Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Iman Imanuddin menemukan sebuah buku berisi catatan milik terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, saat menggeledah rumah terduga pelaku.
  • Menurut Iman, dalam buku catatan itu, terduga pelaku ledakan SMAN 72 menuliskan keluhannya yang kerap merasa sendirian.
  • Terduga pelaku juga menuliskan soal kondisinya yang tidak memiliki teman, apalagi teman untuk curhat.
  • Iman menyebut, buku catatan itu ditulis oleh ABH terduga pelaku sejak ia masuk SMA.

TRIBUNNEWS.COM - Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Iman Imanuddin mengungkap polisi menemukan sebuah buku berisi catatan milik terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta, yang kini berstatus sebagai anak berhadapan dengan hukum (ABH).

Catatan milik terduga pelaku itu ditemukan saat polisi melakukan pemeriksaan di rumahnya yang berada di kawasan Cilincing, Jakarta Utara.

"Jadi pasca kejadian itu kami kan melakukan upaya pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang ada. Kemudian dari hasil temuan-temuan di TKP, juga kebetulan kami memperoleh petunjuk dari temuan di TKP itu, termasuk pasca kejadian kan kami melakukan pemeriksaan juga ke rumah yang bersangkutan."

"Nah, di sana kami menemukan petunjuk ada keluhan dari anak berkonflik dengan hukum ini.  Kami menemukan satu catatan. Catatan di bukunya yang bersangkutan. Ya, semacam itulah, (diary)," kata Iman dalam Program 'ROSI' Kompas TV, Kamis (13/11/2025).

Menurut Iman, dalam buku catatan itu, terduga pelaku ledakan SMAN 72 menuliskan keluhannya yang kerap merasa sendirian.

Terduga pelaku juga menuliskan soal kondisinya yang tidak memiliki teman, apalagi teman untuk curhat.

"Faktanya kami temukan itu (buku catatan) di sana (rumah terduga pelaku), ada semacam keluhan dari yang bersangkutan itu."

"Bahwa merasakan sendirian, kemudian tidak memiliki teman, teman untuk curhat atau berkeluh kesah gitu kan," jelas Iman.

Iman menyebut, buku catatan itu ditulis oleh ABH terduga pelaku sejak ia masuk SMA.

Namun isi tulisannya itu menceritakan keluh kesahnya sejak masa kecil.

"Kalau di catatannya itu (ditulis) sejak yang bersangkutan masuk SMA. Namun cerita isinya memang cukup lama."

Baca juga: Satu Korban Ledakan Bom di SMAN 72 Jakarta Dirujuk ke RSCM Jalani Operasi Plastik

"Nah, sebagian memang berbicara tentang perjalanan dari masa kecil ya," imbuhnya.

Meski terdapat temuan buku catatan milik terduga pelaku itu, Iman mengaku pihaknya belum bisa mengonfirmasi lebih lanjut.

Pasalnya hingga kini ABH terduga pelaku ledakan SMAN 72 itu masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Cuma memang kami belum mengkonfirmasi itu kepada yang bersangkutan. Karena saat ini kami lebih mengedepankan pada pemulihan kondisi kesehatannya dulu," ungkapnya.

Dikenal Tertutup Sejak Masuk SMA

Ketua RT 10 RW 12 Kelurahan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, Danny Rumondor mengungkap sejak masuk SMA, terduga pelaku dikenal sebagai sosok yang tertutup.

Tak pernah sekalipun ABH terduga pelaku itu mengikuti kegiatan dengan anak-akan sebayanya yang tinggal di komplek perumahannya.

Bahkan kegiatannya bisa dikatakan monoton yakni keluar rumah untuk pergi sekolah, pulang dan berdiam diri di kamarnya yang tak terlalu besar itu.

ABH terduga pelaku disebut hanya bersosialisasi ketika dirinya hendak makan saja. 

Selebihnya, ia lebih memilih untuk mengurung diri di kamar dengan laptop serta handphonenya dan asyik dengan dunianya sendiri di dunia maya.

"Sama juga di rumah tidak pernah berinteraksi dengan anak-anak sebayanya di sini ya, dengan pegawai di rumah juga, sesama yang tinggal di sana juga sangat jarang berkomunikasi," ungkap Danny.

Baca juga: Polisi Periksa 46 Saksi Anak Terkait Insiden Ledakan Bom di SMAN 72 Jakarta

Paket Berisi Serbuk yang Disita dari Rumah Terduga Pelaku

BARANG BUKTI SERBUK - Petugas Puslabfor mengambil barang bukti dari kediaman FN, terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Sejumlah barang bukti dalam paper bag coklat disita polisi dari rumah terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta berinisial FN, Jumat (7/11/2025) malam
BARANG BUKTI SERBUK - Petugas Puslabfor mengambil barang bukti dari kediaman FN, terduga pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Sejumlah barang bukti dalam paper bag coklat disita polisi dari rumah terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta berinisial FN, Jumat (7/11/2025) malam (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO)

Rumah terduga pelaku sempat digeledah polisi pada Jumat (7/11/2025) malam. Penggeledahan ini melibatkan Tim Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri bersama Densus 88.

Saat penggeledahan petugas terlihat keluar-masuk rumah sambil membawa sejumlah bungkusan berwarna cokelat.

Salah satunya ialah bungkusan yang tertulis paket berisi serbuk.

Ada juga beberapa bungkusan berwarna cokelat lainnya yang juga berisi barang bukti dari dalam tempat tinggal terduga pelaku, yang dibawa tim Puslabfor untuk diperiksa secara mendalam.

Baca juga: Makna Tulisan Nama Teroris di Senjata Mainan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72, Pakar: Sumber Power

3 Kali Ledakan di SMAN 72 Jakarta

Terjadi tiga ledakan di masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025).

Ledakan tersebut terjadi saat para siswa kelas 10 dan 11 tengah melakukan Salat Jumat.

Seorang saksi berinisial ZA mengatakan, saat kejadian, ia tengah berada di teras musala sekolah.

Lalu, ia mendengar ledakan pertama terjadi di dalam musala, kemudian diikuti ledakan kedua di kantin dan ledakan ketiga di tempat duduk siswa yang biasa digunakan untuk istirahat.

"Ledakan pertama di musala, yang kedua di kantin, yang ketiga di tempat duduk-duduk anak-anak buat istirahat," kata ZA yang saat ada ledakan pertama sedang berada di teras musala sekolah.

Ia juga mengaku pelaku peledakan merupakan seorang siswa kelas 12 yang diduga sering mendapat bully dari teman-temannya.

ZA mengatakan terduga pelaku kerap menyendiri karena merasa tidak sejalan dan sepaham dengan teman-teman sekolahnya.

Baca juga: Kasus ABH Pelaku Ledakan SMAN 72 Dinilai Bisa Lebih Berbahaya dari Terorisme karena Sulit Dideteksi

"Dia kayak ingin balas dendam ke pembully sampai merakit bom sendiri," kata ZA, Jumat.

Menurut ZA, pelaku diduga meletakkan bahan peledak di sekolahnya, salah satunya di tempat duduk para siswa yang membullynya.

Bahkan, terduga pelaku juga disebut jarang kelihatan di sekolah.

"Dia jarang kelihatan di sekolah," lanjut saksi.

ZA menambahkan, saat kejadian kelas 12 tengah libur, namun terduga pelaku terlihat di belakang sekolah, di tempat pembuangan sampah.

"Saya enggak lihat pelakunya, karena kelas 12 sedang libur dan ternyata dia di belakang sekolah, di tempat-tempat sampah," tuturnya.

Selain meledakkan sejumlah lokasi, pelaku juga membawa diduga senjata api laras panjang dengan sejumlah tulisan di senpi tersebut. Belakangan terungkap senpi itu hanya mainan.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Theresia Felisiani/Abdi Ryanda Shakti)

Baca berita lainnya terkait Ledakan di Jakarta Utara.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved