Kamis, 13 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

Makna Tulisan Nama Teroris di Senjata Mainan Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72, Pakar: Sumber Power

Pengamat Terorisme, Amir Mahmud menanggapi adanya tulisan nama-nama teroris di senjata mainan milik terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta.

Tribunnews.com/Istimewa
LEDAKAN SMAN 72 - Personel menemukan benda menyerupai senjata laras panjang, pelindung tubuh, dan pistol di dekat korban ledakan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). Temuan ini menjadi bagian dari penyelidikan polisi atas insiden ledakan saat salat Jumat. Pengamat Terorisme, Amir Mahmud menanggapi adanya tulisan nama-nama teroris di senjata mainan milik terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta. 

Ringkasan Berita:
  • Pengamat Terorisme, Amir Mahmud menanggapi adanya tulisan nama-nama teroris di senjata mainan milik terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta.
  • Menurut Amir, penulisan nama teroris di senjata mainan itu bisa dimaknai sebagai pencarian identitas simbolik terduga pelaku yang kini berstatus anak berhadapan dengan hukum (ABH) tersebut. 
  • Nama-nama teroris yang notabene adalah tokoh besar itu juga ditulis sebagai bentuk dukungan bagi terduga pelaku dalam melakukan aksi peledakan di SMAN 72 Jakarta.

 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat Terorisme, Amir Mahmud menyoroti adanya nama sosok-sosok teroris di senjata mainan milik terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta.

Diketahui di TKP ledakan SMAN 72 Jakarta, ditemukan sebuah senjata mainan yang diduga milik terduga pelaku. 

Dari senjata mainan berwarna hitam yang ditemukan di masjid di SMAN 72 Jakarta itu, terlihat ada beragam tulisan berwarna putih.

Ada tulisan kalimat-kalimat simbolis yang identik dengan kekerasan dan terorisme, ada juga tulisan nama-nama sosok teroris di dunia.

Di antaranya ada nama Brenton Tarrant yang merupakan teroris yang melakukan aksi penembakan di dua masjid di Selandia Baru pada 15 Maret 2019.

Lalu ada nama Alexandre Bissonnette, seorang pemuda yang melakukan penembakan massal di Pusat Kebudayaan Islam Kota Quebec, sebuah masjid di lingkungan Sainte-Foy, Kota Quebec, Kanada, pada 29 Januari 2017.

Ada juga nama Luca Traini, warga negara Italia yang menuai sorotan setelah melakukan aksi penembakan massal bermotif rasis di kota Macerata, Marche, Italia pada 3 Februari 2018 lalu.

Menurut Amir Mahmud, penulisan nama-nama teroris di senjata mainan itu bisa dimaknai sebagai pencarian identitas simbolik dari terduga pelaku yang kini berstatus  anak berhadapan dengan hukum (ABH) tersebut.

Nama-nama tokoh teroris yang notabene adalah tokoh besar itu ditulis sebagai bentuk dukungan bagi terduga pelaku dalam melakukan aksi peledakan di SMAN 72 Jakarta.

Motif penulisan nama teroris itu juga dinilai Amir sebagai motif emosional, bukan motif ideologis yang menandakan pelaku beraliran sama dengan nama-nama teroris yang ia tulis.

"Ya, kalau saya menilainya begini ya. Jadi kalau pelaku tadi itu menulis dengan nama-nama terorisme seperti pimpinan ISIS itu ya dan sebagainya."

Baca juga: Kasus ABH Pelaku Ledakan SMAN 72 Dinilai Bisa Lebih Berbahaya dari Terorisme karena Sulit Dideteksi

"Ini menurut saya ini bisa dimaknai sebagai pencarian identitas simbolik ketika dia merasa dilecehkan, dia merasa gagal, di dalam mencari sesuatu hal, yang dia itu butuh dukungan dari tokoh yang besar."

"Oleh karena itulah di sini kalau kita melihat daripada nama-nama yang mereka tulis dalam simbol-simbol di senjata-senjata itu, senjata-senjataan ini, bisa dikatakan semacam apa ya motif bukan ideologis tetapi emosional," kata Amir dalam Program 'Overview' di kanal YouTube Tribunnews.com, Rabu (12/11/2025).

Lebih lanjut Amir menuturkan, di usia terduga pelaku yang masih tergolong anak di bawa umur, biasanya masih rentan akan krisis identitas.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved