Rabu, 19 November 2025

Ledakan di Jakarta Utara

10 Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Masih Dirawat di Rumah Sakit, Termasuk ABH

Masih ada 10 korban ledakan SMAN 72 Jakarta yang menjalani perawatan di rumah sakit hingga Senin (17/11/2025) hari ini.

DOK TRIBUNNEWS
TKP LEDAKAN - Polda Metro Jaya menyebut masih ada 10 korban ledakan SMAN 72 Jakarta yang menjalani perawatan di rumah sakit hingga Senin (17/11/2025) hari ini. Jumlah itu termasuk siswa yang kini berstatus sebagai Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH). 

Ringkasan Berita:
  • Hingga Senin (17/11/2025) hari ini masih ada 10 korban ledakan SMAN 72 Jakarta yang menjalani perawatan di rumah sakit.
  • Termasuk siswa yang kini berstatus sebagai Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH).
  • Mereka tersebar di 4 rumah sakit berbeda.
 


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menyebut masih ada 10 korban ledakan SMAN 72 Jakarta yang menjalani perawatan di rumah sakit hingga Senin (17/11/2025) hari ini.

Jumlah itu termasuk siswa yang kini berstatus sebagai Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH).

Baca juga: Satu Korban Ledakan Bom di SMAN 72 Jakarta Dirujuk ke RSCM Jalani Operasi Plastik

"Info terakhir masih 10 orang yang rawat inap," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto saat dikonfirmasi, Senin.

Ia merinci sebanyak lima korban dirawat di Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ), tiga korban dirawat di RS Yarsi dan satu orang di RSCM.

Kemudian satu lainnya yang merupakan pelaku atau ABH masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.

 

 

ABH sebelumnya diketahui sempat dirawat di ICU, namun kini sudah dipindahkan ke ruang perawatan.

Insiden ledakan terjadi lingkungan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025) siang.

Ledakan tersebut mengakibatkan 96 orang menjadi korban mengalami luka-luka. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri mengungkapkan bahwa terduga pelaku merupakan anak berkonflik dengan hukum (ABH) yang memiliki kepribadian tertutup.

Baca juga: Polisi Periksa 46 Saksi Anak Terkait Insiden Ledakan Bom di SMAN 72 Jakarta

"ABH dikenal sebagai pribadi tertutup, jarang bergaul, dan tertarik pada konten-konten kekerasan," ujar Irjen Asep dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

Kapolda menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, ABH bertindak secara mandiri dan tidak memiliki keterkaitan dengan jaringan terorisme mana pun.

"Dari hasil penyelidikan, anak tersebut merupakan siswa aktif di sekolah dan bertindak sendiri, tidak ada indikasi keterlibatan jaringan tertentu," jelasnya.

Sejauh ini, penyidik telah memeriksa 16 saksi, terdiri dari korban (guru dan siswa), ABH, serta keluarga ABH.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved