Jumat, 21 November 2025

Penyebab Pohon Raksasa Tumbang Timpa Jalur MRT di Jalan Sisingamangaraja Jakarta

Pohon Mahoni berdiameter 3,5 diameter dengan tinggi 20 meter tumbang melintang hingga menghujam penutup jalur MRT Jakarta.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
POHON TUMBANG - Pohon Mahoni berdiameter 3,5 diameter dengan tinggi 20 meter tumbang melintang hingga menghujam penutup jalur MRT Jakarta yang tepat berada di depannya. Kejadian ini terjadi di Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Kamis siang (20/11/2025). 

Pohon besar berjenis rengas itu ambruk hingga menimpa lima unit mobil di bawahnya.

Tak hanya menimbulkan kerusakan kendaraan, insiden ini juga menelan korban jiwa. 

Satu orang yang sempat tidak sadarkan diri di dalam mobil akhirnya dinyatakan meninggal dunia setelah dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).

Selain korban meninggal, satu orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka.

Kejadian sebelumnya

Kejadian serupa juga terjadi pada Minggu (26/10/2025) sekira pukul 13.59 WIB lalu.

Sebuah pohon cukup besar juga ambruk dan menimpa mobil Lexus di jalan Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Kejadian ini juga menewaskan satu orang yang merupakan pengemudi Lexus tersebut berusia 50 tahun.

Belakangan diketahui korban adalah Harry Nugroho Prasetyo Danardojo, eks Direktur PT Danareksa dan tokoh senior di dunia pasar modal.

Apa Solusi Pemerintah Jakarta?

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengatakan, setidaknya ada 5.000 pohon di Jakarta rawan tumbang dan perlu segera dipasangi penyangga agar tidak kembali memakan korban jiwa.

“Mungkin ada 5.000-an pohon yang perlu trigger atau penyangga. Kalau enggak, kejadian ini bisa terulang kembali,” ucap Pramono saat ditemui di kawasan Grogol, Jakarta Barat, Senin (27/10/2025).

Sejumlah kawasan di Jakarta memang memiliki pohon berusia tua atau berakar dangkal yang rentan tumbang.

Untuk itu, Pramono meminta Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta segera melakukan pemetaan dan memasang penyangga pada pohon-pohon yang berisiko tinggi.

Meski begitu, Pramono mengakui pelaksanaan di lapangan tidak selalu mudah.

Petugas sering menghadapi penolakan dari warga saat hendak memasang penyangga di sekitar lingkungan mereka

“Jadi intinya adalah beberapa daerah termasuk di Pondok Indah memang ada pohon-pohon yang memang perlu kita buatkan trigger, penyangganya. Dan yang menjadi persoalan adalah sering kali masyarakat sendiri keberatan untuk dilakukan itu,” ujar dia.

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved