Minggu, 17 Agustus 2025

Merapi Meletus

Empat Sensor Dipasang Pantau Aliran Lahar Dingin Merapi

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Kementerian ESDM telah memasang empat buah sensor untuk memantau

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Empat Sensor Dipasang Pantau Aliran Lahar Dingin Merapi
TRIBUNNEWS.COM/IMAN SURYANTO
Erupsi Merapi yang terjadi, Rabu (10/11/2010).
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Kementerian ESDM telah memasang empat buah sensor untuk memantau aliran lahar dingin Gunung Merapi.

Kementerian ESDM merilis, melalui sensor ini kejadian aliran lahar dingin bisa diketahui secara cepat.

"Sensor ini memiliki kecepatan pengiriman sinyal sebesar 3 km/detik. Jadi ada waktu sekitar 30 menit sebelum lahar datang sinyal sudah diterima," ujar Subandriyo, Kepala BPPTK di kantor BPPTK, Minggu malam (21/11/2010).

Ia mengatakan, kecepatan sinyal sensor tersebut jauh lebih besar dibanding dengan kecepatan aliran lahar.

Untuk diketahui, keempat sensor yang telah dipasang itu salah satunya terletak di kali Gendol, tepatnya di sekitar Desa Bronggang, Cangkringan, Sleman atau sekitar 13 km dari puncak Merapi. Selebihnya adalah satu unit di kali Boyong dan dua unit di titik yang berbeda di kali Kuning.

Berdasarkan gambar pada peta potensi bahaya Merapi, kali Gendol alurnya mengarah ke tenggara. Sedang kali Boyong dan kali Kuning memiliki alur ke arah selatan.

Kali-kali tersebut saat ini sudah dipenuhi oleh material vulkanik. Jika terjadi hujan, berpotensi membawa aliran lahar dingin.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan