Penembakan di Aceh
Kapolri Enggan Mengaitkan eks-GAM dengan Penembakan di Aceh
Kapolri Jendral Polisi Timur Pradopo enggan mengaitkan dengan GAM
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Yudie Thirzano

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rentetan peristiwa penembakan yang terjadi di Aceh dengan modus dan korban yang hampir sama, mengindikasikan pesan bahwa pelaku berasal dari kelompok yang sama.
Sejumlah dugaan mengarah ke kelompok eks Gerakan Aceh Merdeka (GAM), tetapi Kapolri Jendral Polisi Timur Pradopo enggan mengaitkan dengan GAM. "Jangan dialihkan ke sana dulu, kita profesional dulu dengan mengkaitkan hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi dan barang bukti," kata Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo, menjawab pertanyaan wartawan kemungkinan pelaku berasal dari orang eks-GAM, Jumat (5/1/2012) di Mabes Polri, Jakarta.
Menurut Kapolri, selain mencoba mengungkap rentetan kasus penembakan tersebut, Kapolda Aceh sudah melakukan langkah-langkah yang berkaitan dengan keselamatan masyarakat. Polri pun membuka tempat pelaporan masyarakat untuk bisa memberikan informasi yang bisa kita tindak lanjuti. "Kita pun melakukan langkah-langkah preventif, artinya penjagaan diperbanyak," ujarnya.
Diketahuim, dalam kurun waktu satu pekan sudah empat kali terjadi kasus penembakan di Tanah Rencong. Pada Sabtu (31/12/2011) pukul 21.00 WIB terjadi penembakan di dua tempat berbeda. Penembakan pertama terjadi terhadap mes pekerja kabel Telkom. Pelaku yang mengendarai sepeda motor dengan menggunakan senjata api AK 47 langsung memberondong ke dalam mes. Akibatnya tiga orang meninggal yaitu Sunyoto, Suparno, dan Daud. Sementara tujuh orang lainnya luka berat, yakni Andri, Hasan, Kirul, Imam, Kopral, Aan dan Bonjol.
Kasus penembakan kedua terjadi terhadap karyawan Toko Istana Boneka yang terletak di kampung Dou Ulee Kareng, Banda Aceh. Dua orang pelaku yang berboncengan menggunakan sepeda motor langsung menghampiri korban Wagino yang berdiri di depan toko boneka tersebut. Kemudian korban langsung ditembak dengan senpi genggam mengenai kepala kiri tembus hingga kanan.
Kemudian, lima pria tidak dikenal tiba-tiba mendatangi kedai Paimin yang terletak di Desa Seureuh, Langkahan, Aceh Utara, Minggu (1/1/2012) sekitar pukul 20.30 WIB. Seusai menanyakan alamat, mereka langsung menghujani orang-orang yang ada di kedai dengan tembakan yang membabi buta.
Akibat tembakan yang membabi buta tersebut, satu orang tewas dan satu orang terluka. Korban tewas atas nama Suryadi (30), sementara Eti Karyawanto (31) dan saat ini dirawat di rumah sakit karena mengalami luka berat.
Terakhir, Kamis malam (5/1/2012) tiga buruh bangunan mengalami luka tembak saat sedang beristirahat di Aneuk Galong, Sukamakmur, Aceh Besar. Ketiga korban yang mengalami luka tembak diantaranya Gunoko (30) warga Semarang, Jawa Tengah, yang mengalami luka tembak di kepala dan kondisinya masih kritis.
Sementara dua korban lainnya, Agus Suwityo (35) terkena tembak di bagian rusuk dan Sotiku Anas (25) yang kena tembak di bahu kanan dalam keadaan stabil.
Ketiga korban penembakan pada Kamis malam tersebut baru empat bulan bekerja. Korban ditembak dalam sebuah ruangan tempat istirahat, ketika para korban usai menjalankan salat Magrib.
Tiga korban penembakan merupakan pekerja bangunan dari Semarang, Jawa Tengah yang seluruhnya berjumlah 24 orang dan kontraknya akan selesai dalam kurun waktu satu bulan kerja lagi. Atas rentetan kejadian tersebut, polisi masih melakukan penyelidikan. Belum diketahui motif pelaku melakukan penembakan tersebut.