Rabu, 5 November 2025

Sidang Nazaruddin

Demonstran di Pengadilan Tipikor Doakan Nazaruddin Mati

Demonstran tak percaya alasan sakit Nazar kali kedua ini. Mereka menilai alasan sakit yang diderita Nazar adalah upayanya untuk mengulur waktu.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Gusti Sawabi


Laporan Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puluhan orang dari Komite Aksi Mahasiswa Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) berunjuk rasa di depan Pengadilan Tipikor, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu (11/1/2012) siang, saat sidang terdakwa kasus korupsi Wisma Atlet Muhammad Nazaruddin akan digelar.

Demonstran mendesak Pengadilan Tipikor untuk segera memvonis mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Sebab, mereka menilai alasan sakit Nazar pada sidang sebelumnya adalah upaya pura-pura.

Rupanya, saat berunjuk rasa kali ini, mereka juga telah mendapatkan kabar bahwa Nazaruddin sakit dan tidak bisa menghadiri persidangan.

Demonstran tak percaya alasan sakit Nazar kali kedua ini. Mereka menilai alasan sakit yang diderita Nazar adalah upayanya untuk mengulur-ulur waktu.

"Nazaruddin berpura-pura sakit sehingga sidang ditunda. Kalau dia benar-benar sakit, kami doakan mudah-mudahan dia mati," teriak seorang demonstran dengan pengeras suara.

Dijadwalkan Nazar hadir di ruang persidangan pukul 09.00 WIB. Nazaruddin belum juga muncul di ruang sidang hingga pukul 11.30 WIB.

Padahal, tiga terpidana kasus yang sama akan memberikan kesaksian atas dugaan korupsi yang dilakukan Nazar dalam kasus Wisma Atlet pada sidang ini. Ketiga saksi untuk Nazar itu adalah Direktur Marketing PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang, Direktur Utama PT Duta Graha Indah Dudung Purwadi, dan Manajer Marketing PT Duta Graha Indah Mohammad El Idris selaku pelaksana proyek.

Dalam aksinya, demonstran juga membentangkan spanduk dan poster bergambar istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni. Demonstran mendesak KPK untuk segera menangkap Neneng, buronan kasus korupsi pengadaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kemennakertrans.

"Nazaruddin tukang bohong, Nazaruddin tukang bohong. Si Nazaruddin harus diadili, si Neneng harus diadili," teriak demontran.

Demonstran tetap berorasi kendati berada di bawah guyuran hujan.

Pemandangan berbeda justru terlihat dari pihak kepolisian yang menjaga unjuk rasa tersebut. Tampak sejumlah polisi menjaga aksi tersebut dengan menggunakan payung.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved