Gonjang Ganjing Rapimnassus Golkar
Nurul Arifin Jenuh Polemik Rapimnassus Golkar
Wakil Sekjen Partai Golkar Nurul Arifin mengaku jenuh mengikuti polemik soal Rapat Pimpinan Khusus (Rapimnassus) Golkar yang
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekjen Partai Golkar Nurul Arifin mengaku jenuh mengikuti polemik soal Rapat Pimpinan Khusus (Rapimnassus) Golkar yang dipercepat Juli 2012 dari jadwal sebelumnya Oktober 2012.
Rapimnassus kabarnya mengagendakan pencalonan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie alias Ical sebagai Presiden pada Pilpres 2014.
"Saya saja yang jenuh. Mungkin bisa cari narasumber lain," kata Nurul ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (23/4/2012).
Untuk itu dia mengatakan ingin colling down dulu soal polemik Rapimnassus itu.
"Saya sedang colling down dulu. Mohon maaf tidak bisa bicara dulu," kata dia.
Rapimnassus Golkar menjadi polemik di interen Golkar. Pasalnya Rapimnassus dikabarkan akan mencalonkan Ical sebagai Presiden. Padahal beberapa informasi menyebut survei internal Golkar menempatkan Jusuf Kalla dan Akbar Tandjung urutan teratas capres Golkar.
Pengamat Politik LIPI Ikrar Nusa Bhakti menyebutnya sebagai penipuan.
"Nah, indikasinya ya dari hasil survei, jadi tidak boleh ada penipuan-penipuan hasil survei," kata Ikrar di gedung DPR RI Jakarta, Senin (23/4/2012).
Dia mencontohkan, pernyataan Wakil Ketua Umum Golkar Fadel Muhammad yang mengatakan hasil survei Golkar untuk calon presiden dimenangkan Ical atau Aburizal Bakrie.
"Padahal yang paling tinggi surveinya JK (Jusuf Kalla). Malah Ical di bawah Akbar (Ketua Dewan Pembina Golkar Akbar Tandjung)," ujar Ikrar.