Oknum DPR Minta Jatah
Idris Sugeng, Oknum DPR Minta Jatah Gula?
Direktur Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro menyebutkan adanya anggota DPR yang meminta jatah gula kepadanya.
Penulis:
Ferdinand Waskita
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro menyebutkan adanya anggota DPR yang meminta jatah gula kepadanya. Atas dasar itulah Badan Kehormatan (BK) DPR memanggil Ismed.
Menurut Anggota BK, Usman Jafar, Direktur RNI itu menyebutkan inisial IS berasal dari Komisi VI. Politisi PDI Perjuangan Hendrawan Supratikno menyebutkan IS merupakan Idris Sugeng koleganya di Komisi VI.
Idris merupakan kader Demokrat dengan dari daerah pemilihan Jawa Tengah 9. "Ternyata setelah dicek berdasarkan keterangan Pak Ismed menyampaikan tiga hal yang berbeda," kata Hendrawan ketika dihubungi, Jumat (9/11/2012).
Hendrawan mengatakan Idris menghubungi Ismed untuk menyalurkan Coorporate Social Responsibility (CSR) untuk daerah pemilihannya.
"Kemudian Pak Idris bertanya kepada Pak Ismed bahwa memiliki teman yang ingin membeli gula. Bisa dapet harga murah tidak?," tuturnya.
Hendrawan mengatakan Idris lalu membantu untuk program bakti sosial. Lantas Idris pun membeli gula 5 ton untuk disalurkan dalam program bakti sosial dengan harga Rp 55 juta.
Hendrawan memperkirakan satu kilogram seharga Rp 11 ribu. "Itu bukan harga yang murah. Oleh Direktur RNI tersebut (Ismed), hal-hal tersebut diatas disederhanakan menjadi pemerasan," katanya.
Untuk itulah, Hendrawan mengatakan Ismed memanipulasi fakta dan mencari muka. Ia pun menilai tindakan Idris wajar.
Hendrawan mengaku tidak membela temannya. Ia menceritakan Idris merupakan salah satu dari tiga orang usia lanjut di Komisi VI. "Beliau termasuk yang lama menjabat di Komisi VI. Pak Idris juga lama di Eropa Timur," katanya.
"Artinya informasi ini ngawur. Dan menurut saya, jika info Ismed tentang Pak Idris saja ngawur begini, bisa jadi nama-nama lain yang disebutkan itu ngawur juga," tambahnya.
Idris sendiri hingga kini belum dapat dihubungi baik pesan singkat dan telefon.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Ismed Hasan Putro mengaku sempat diminta jatah oleh Anggota DPR. Namun, ia enggan mengungkapkan nama anggota DPR tersebut.
Ismed mengatakan sempat diminta jatah oleh anggota DPR berupa gula sebanyak 2000 Ton. Tetapi, ia menolak memberikannya. "2000 ton saya tolak untuk program CSR gratis, kalau mau dibeli," kata Ismed di Gedung DPR, Jakarta, Senin (5/11/2012).
Ismed mengatakan, akhirnya anggota DPR itu menyepakati 200 ton gula. Ismed kemudian melimpahkan transaksi tersebut kepada direktur operasional.
"Akhirnya berkembang jadi 20 ton, pembelian secara bisnis, tidak jadi CSR dengan gratis. Hanya 6 ton dan dibeli bukan diperas," katanya.
Klik: