Presiden PKS Terlibat Suap
Rumah Luthfi-Rani Satu RT
RUMAH mewah tampak sunyi di sudut kompleks perumahan khusus, cluster di wilayah RT 03 RW 09 Batu Ampar, Jakarta Timur.
Penulis:
Abdul Qodir
Editor:
Ade Mayasanto

Tak hanya Luthfi, keluarga Rani juga tak pernah lapor ke RT. Ketika perumahan mewah itu dibangun, tak satupun petinggi PKS lapor.
"Tadinya tanah itu punya Pak Tanu Margono, orang sini juga. Dia pensiunan Kopassus. Istrinya Pak Tanu itu kakaknya Pak Agum Gumelar. Kalau rumahnya Pak Tanu, ya itu pas di depan rumah Pak Luthfi. Saya nggak tahu berapa harga jual belinya, karena saya nggak dilibatkan," jelasnya.
"Tadinya Pak Tanu bilang, kalau tanahnya mau dibeli sama teman saya, orang DPR," tutur Sarmadi, mengutip keterangan Tanu.
Sarmadi mengaku bingung, karena dua orang yang sedang jadi sorotan publik berada di wilayahnya. "Mungkin ini kebetulan saja, keduanya tinggal di wilayah RT saya," katanya.
Saat Tribun mendatangi pos jaga komplek PKS, dua Satpam menolak menyebutkan nama para penghuni rumah. "Saya nggak tahu. Saya baru ganti shift. Kalau mau ambil gambar di luar gerbang saja," saran Satpam.
Ada jalan berkerikil cukup untuk satu mobil, satu-satunya akses menuju rumah si penjual tanah, Tanu Margono. Jalan itu juga, jalan tembus bagian belakang komplek perumahan petinggi PKS.
Seorang penjaga rumah Tanu yang enggan disebut namanya mengatakan, Luthfi kerap bolak-balik saat komplek perumahan petinggi PKS dibangun tahun lalu. "Setelah ada kasus ini dan ditangkap orang PKS yang namanya Pak Luthfi di TV, saya baru tahu itu orang yang dulu suka ke sini," tuturnya.
"Setelah itu saya belum pernah lihat Pak Luthfi lagi," katanya. Dari rumah Tanu tampak jelas rumah Luthfi. Satu unit mobil sedan silver terparkir di halaman rumah itu. Tampak pula sejumlah pakaian dan lemari di balik kaca jendela lantai dua rumah itu.
"Saya nggak tahu, sertifikat jual belinya sudah selesai apa belum. Tapi, kata Pak Tanu, rumahnya yang ini (yang ditempati) juga mau dijual lagi. Mungkin ke komplek PKS ini juga," kata penjaga rumah Tanu.
Pernahkah petinggi PKS mampir ke rumah Rani? Warga setempat tak tahu. "Lagipula mana kita tahu, karena Rani juga suka diantar ke rumahnya ini ganti-ganti mobil," kata Nanang, tukang ojek yang biasa mangkal di depan rumah Rani.
"Orang-orang yang tinggal di komplek PKS itu nggak pernah nongol, apalagi berbaur sama warga. Paling suka ada mobil yang keluar-masuk, kalau pagi banget dan malam," kata Yanto, warga lainnya.