Karutan Pondok Bambu: Tak Ada Salon Untuk Ratu Atut
Sri Susilarti membantah Rutan yang ia pimpin memberikan layanan berupa salon buat Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Rumah Tahanan Klas II Pondok Bambu, Sri Susilarti membantah Rutan yang ia pimpin menyediakan layanan berupa salon buat Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.
"Saya juga menegaskan ada tidak fasilitas seperti salon di dalam rutan. Seandainya kalau mau perawatan harus memiliki izin dari KPK," kata Susilarti kepada wartawan di Kantor Wilayah Hukum dan HAM, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (31/12/2013).
Sri menjelaskan, sampai saat ini Atut masih menghuni ruang Masa Pengenalan Lingkungan (Mapenaling) Blok C-13, Paviliun Cendana. Tahanan titipan KPK tersebut telah mulai bisa beradaptasi.
"Beliau belum ada kegiataan binaan seperti napi lain. Mungkin ke depannya akan kami berikan," katanya.
Seperti diberitakan, setelah ditahan pada Jumat 20 Desember 2013 lalu, berdasarkan sumber Tribunnews.com di dalam Rutan Pondok Bambu, ada sebuah ruangan yang difungsikan sebagai salon para warga binaan. Namun, setiap narapidana atau tahanan harus membayar bila ingin menikmati layanan dan fasilitas yang ada di salon itu.
"Di sini memang ada salon. Itu ruangan salonnya ada di lantai atas. Memang biayanya di salon sini lebih mahal dibanding di luar. Di sini creambath aja Rp 100 ribu, itu termasuk uang rokok lah. Pegawai di salon itu, yah warga binaan juga. Saya suka bantuin di salon itu. Warga binaan yang paling sering ke salon itu Malinda Dee. Makanya mukanya kinclong terus," katanya.
 
							 
							 
							 
			 
				
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
											 
											 
											 
											