Calon Kapolri
Tito Karnavian Mulus Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Kapolri
Di hadapan para anggota Komisi III, Tito menyampaikan visi dirinya sebagai calon kapolri, yakni mewujudkan Polri yang semakin profesional dan modern.
"Nggak ada masukan khusus ke Pak Tito. Datanya dari Pak Tito semua, saya hanya tukang ketik saja," ujar Ricko.
Menurutnya, tugas dari Tito tersebut adalah amanah.
"Saya juga hanya beli-beli kertas dan rapi-rapi meja. Ini saja hanya kebagian kuahnya," seloroh Ricko saat menyalami pejabat Polri lainnya.
Kombes Wahyu Widada mengatakan, ada lebih 20 orang pamen dan pati yang terlibat sebagai tim think tank untuk persiapan Tito Karnavian sebagai calon kapolri.
Dan dirinya hanya berperan sebagai juru ketik dari materi visi dan misi yang dipaparkan oleh Tito di hadapan anggota Komisi III.
"Saya bukan tim inti. Saya hanya urus naskah doang, yang ngetik. Yang tim inti, yang perwira tinggi. Tapi, saya nggak bisa sebutkan nama mereka," ujar Wahyu.
Meski demikian, Wahyu mengakui dirinya dan tim sampai larut malam dalam mencari dan mengumpulkan data yang diperkirakan diperlukan untuk uji kelayakan dan kepatutan Tito Karnavian.
"Yah, begadang itu ada. Tapi, itu nggak usah diungkit atau dibahas lah. Karena kami hanya menerima tugas, menerima amanah dari bapak. Jadi, harus siap," tuturnya.
Kapolda Sulteng Brigjen Rudy Sufahriadi yang beberapa hari terakhir kerap bersama Tito Karnavian menyampaikan kehadiran dirinya sebatas memberikan dukungan moril.
Kapolda yang pernah menjadi Kapolres Poso dan bekerjasama dengan Tito Karnavian dalam penanganan kasus Poso ini mengakui dirinya memberikan sejumlah data dan informasi perihal kasus Poso hingga perkembangan penanganan kelompok Santoso, kepada Tito.
"Kami hanya memberikan informasi kepada Pak Tito. Iya, informasi itu termasuk. Tapi, yang lain juga membantu, yang senior dan junior bantu Pak Tito," ujarnya.
Keceriahan terlihat dari sejumlah pati dan pamen seusai Tito Karnavian menyelesaikan uji kelayakan dan kepatutan calon kapolri. Tito sempat menyalami mereka sebelum meninggalkan Gedung DPR dengan mobil Land Cruiser anti-peluru.
Para pati dan pamen tersebut tampak berfoto bersama di depan lobi Gedung Nusantara III.
"Ayo, yang 87 kita foto bersama," kata seorang pamen. (Coz)