Netizen Keburu Geram, Ternyata ini Fakta Sebenarnya Video Wawancara Pengungsi Rohingya
Dalam video yang berdurasi 1 menit 3 detik tersebut, reporter menanyakan harapan para pengungsi Rohingya.
Editor:
Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini media sosial tengah dihebohkan dengan beredarnya video potongan wawancara antara reporter televisi swasta nasional dengan seorang pengungsi Rohingya yang membuat geram netizen.
Dalam video yang berdurasi 1 menit 3 detik tersebut, reporter menanyakan harapan para pengungsi Rohingya.
Pengungsi Rohingya yang mengaku bernama Saleem itu pada awalnya menyatakan rasa senangnya karena warga Indonesia telah bersedia menampung mereka.
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Myanmar, Memori Pertandingan Perdana dan Terakhir AFF U 18
Namun ada sebuah pernyataan Saleem yang membuat netizen merasa geram, yakni soal kesejahteraan di Indonesia.
Menurutnya, nilai tukar uang di Indonesia terbilang kecil, dan ia menyampaikan keinginannya pergi ke Amerika karena menganggap Amerika punya kesejahteraan yang lebih baik.
Video itu awalnya diunggah di Youtube pada 14 September 2017 dan dibagikan di sejumlah media sosial lainnya hingga menjadi viral.
Beranjak Dewasa, Potret Penampilan Dea Imut Annisa Sekarang Bikin Pangling
Video ini sendiri pun menjadi bahan perbincangan dan tak sedikit netizen yang menghujat sikap pengungsi Rohingya ini yang dianggap tidak tahu terima kasih lantaran sudah dibantu dan diberikan tempat untuk mengungsi.
Tentu saja, beredarnya video ini malah memperkeruh suasana dan pemberitaan mengenai Rohingya yang tengah ramai di permukaan sekarang ini.
Video ini sendiri sudah ditonton lebih dari 1 juta kali.
Segera Lepas Masa Lajang, Bridal Shower Vicky Shu Bertema Serba Putih, Manis Banget!
Namun, berdasarkan pemantauan tim TribunWow.com pada Minggu (17/9/2017) pukul 13.36 WIB, Leo Galuh, reporter yang saat itu bertugas mewawancarai Saleem saat itu pun memberikan klarifikasi dan memberitahu bahwa telah terjadi disinformasi atas video wawancara dirinya dengan Saleem di sebuah akun Grup Facebook bernama 'Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax' pada, Jumat (15/9/2017) yang lalu.
Melalui unggahannya tersebut, ia menjelaskan bahwa video yang pada awalnya diunggah oleh akun Facebook bernama Stefanus Robby Cahyadi G pada Kamis (14/9/2017), dianggapnya sebagai unggahan yang memuat unsur disinformasi dan penghasutan.
Hal ini ia ungkapkan karena akun Facebook Stefanus Robby Cahyadi G tersebut mengambil sumber dari YouTube dan beberapa link media online.