Korupsi KTP Elektronik
Setya Novanto Hilang, Ini Tanggapan Para Mantan Ketua Umum Golkar
"Agar dapat dipercaya oleh masyarakat. Kalau lari-lari begini bagaimana bisa dipercaya,"
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Adi Suhendi
Untuk itu JK menyerahkan kepada KPK apakah menunggu Novanto menyerahkan diri atau aktif memburu ketua DPR tersebut.
Bukan hanya JK, penggantinya sebagai Ketua Umum yakni Aburizal Bakrie juga mengimbau agar Setya Novanto menyerahkan diri ke KPK.
Baca: Cerita Sopir Ketika Antar Badrun Bawa Bingkisan, Cium Bau Mayat Seperti Cucian Belum Kering
Hal ini disampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar ini, usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi bagi Setya Novanto di KPK, Kamis (16/11/2017) sore.
Ical juga berharap Setya Novanto kooperatif dan menghormati proses hukum yang berjalan di lembaga pimpinan Agus Rahardjo tersebut.
"Ya paling bagus kan begitu ya (menyerahkan diri)," kata Ical.
Ditanya soal dimana keberadaan Setya Novanto dan kapan terakhir kali komunikasi?
Ical mengaku tidak tahu keberadaan Setya Novanto dan sudah lama tidak berkomunikasi dengan Setya Novanto.
"Mana saya tahu, sejauh ini belum ada komunikasi," kata Ical.
Jauh sebelum itu, mantan Ketua Umum Golkar sebelum JK, Akbar Tandjung telah mengungkapkan kegusarannya yakni Partai Golkar terancam kiamat pada Pemilu 2019 mendatang.
Baca: Mahfud MD Sebut Ejekan Meme Soal Setya Novanto Menyakitkan
Menurut Akbar Tanjung, status tersangka yang disandang Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto bakal memperpuruk perolehan suara parta di Pemilu 2019.
Seorang ketua umum tegas Akbar Tanjung, sangat berperan dalam menentukan keberhasilan dan mempengaruhi opini publik terhadap partai.
"Kalau pemimpinnya di mata publik, katakanlah tidak acceptable, bisa mengakibatkan tren publik terhadap Golkar juga mengalami penurunan," tegas Akbar Tanjung di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (14/11/2017).
Akbar Tanjung menjelaskan sejak reformasi, Golkar selalu mengalami tren penurunan dalam menempatkan kadernya di legislatif.