Jumat, 5 September 2025

Calon Presiden 2019

Pengamat: Baiknya Jokowi-JK Kembali Berduet Dalam Pilpres 2019

Pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) dinilai layak kembali berduet dalam Pilpres 2019.

Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/Laily Rachev/Setp
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) dinilai layak kembali berduet dalam Pilpres 2019.

Pengamat Komunikasi Publik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, menilai selama pemerintahan berjalanan Jokowi dan JK terlihat kompak dan saling melengkapi.

"Selama tiga tahun lebih mereka menjabat, dua tokoh ini saling melengkapi. JK pun benar-benar berperan sebagai Wakil Presiden, sehingga tidak terjadi dua matahari bersinar," ujar Emrus Sihombing kepada Tribunnews.com, Kamis (22/2/2018).

Jokowi pun demikian, senantiasa mengajak JK berdiskusi sebelum membuat suatu keputusan.

Baca: Agus Gumiwang Ditunjuk Jadii Plt Ketua Golkar Jakarta Gantikan Fayakhun

"Kalau Jokowi-JK maju untuk dua periode di Pilpres 2019 bisa menjadi fairness buat semua partai politik dan politikus pada Pemilu 2024 mendatang," kata Direktur Eksekutif EmrusCorner ini.

Jika kembali berduet, Jokowi-JK akan membuat pendatang bermunculannya pada Pilpres 2024.

Sebagaimana diketahui, pada 2024, Jokowi tidak boleh maju lagi karena sudah menjabat selama dua periode.

Demikian dengan JK, menurutnya, karena faktor usia tidak akan manju lagi dalam konstelasi Pilpres 2014.

Baca: Elektabilitas Meningkat, Masyarakat Mulai Percaya Regenerasi Dari SBY Kepada AHY

"Berbeda kalau Jokowi maju dengan calon lain dan menang di 2019. Karena Wapres terpilih berpeluang besar menjadi presiden di 2024," jelasnya.

Dengan kembali berduetnya Jokowi-JK, menurut Emrus Sihombing, visi, misi dan program-program yang dicanangkan bisa optimal terelisasi ke depannya.

Sebelumnya diberitakan, Wapres JK mengatakan dirinya mempertimbangkan faktor usia untuk kembali mendampingi Presiden Joko Widodo dalam pencalonan Pilpres 2019.

Baca: KPK Perketat Keamanan Untuk Novel Baswedan Selama Berada di Indonesia

"Ya kan saya sudah katakan, saya ini mempertimbangkan juga dari segi umur, biar yang muda-muda," kata Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden Jakarta, Selasa (13/2/2018).

Pada pemilihan umum presiden-wapres 2019 mendatang, JK memprediksi Jokowi akan kembali mencalonkan diri sebagai capres, mengingat usianya masih muda.

JK pun menyatakan kesiapannya mendukung Jokowi dalam Pemilu 2019.

Baca: Elvy Sukaesih Dijadwalkan Akan Diperiksa Polisi Pekan Depan

"Pak Jokowi kan masih muda dibandingkan saya, ya otomatis beliau akan maju. Ya tentu kita mendukung beliau, bagaimana caranya? Nanti kita lihat," ujar JK.

Wapres JK menyebutkan dua kriteria bagi seorang tokoh untuk menjadi calon wapres pendamping Presiden Jokowi dalam pencalonannya di Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan JK untuk menanggapi kabar adanya tawaran untuk kembali mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019.

"Ya saya kira memang semua tokoh itu berbeda-beda dia punya pengalaman, (berbeda) caranya. Namun, bagaimana seorang tokoh yang bisa dua hal," kata JK.

Pertama, menurut JK, tokoh yang disiapkan menjadi calon wapres harus memiliki kekuatan dukungan dan politis untuk membantu elektabilitas Jokowi.

Kedua, tokoh calon wapres tersebut harus memilii kemampuan dan kapabilitas untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia, mulai dari persoalan ekonomi, sosial dan politik.

Meskipun mengaku tidak akan maju lagi dalam Pilpres 2019, JK mengatakan pihaknya belum memiliki nama yang akan direkomendasikan kepada Jokowi untuk dijadikan calon pendamping.

"Belum (ada nama). Mesti dua hal itu harus memenuhi syarat, dan disamping itu juga tentu yang bisa memperluas jangkauan keterpilihan. Mungkin 'you' punya saran, itu boleh saja," kata JK.

Sebelumnya, beredar tulisan wartawan senior John McBeth yang mengulas bahwa nama JK berpeluang untuk kembali digandeng Jokowi dalam Pilpres 2019.

McBeth, yang mengklaim telah menghabiskan 11 tahun karirnya menulis mengenai politik Asia Tenggara termasuk Indonesia, mengaku mendapatkan konfirmasi dari sumber terdekat JK, tawaran sebagai cawapres itu pernah ada.

JK sendiri pernah menjabat sebagai wapres selama satu periode di masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2004 – 2009.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan