Jumat, 15 Agustus 2025

Dinilai Berbau Politis, Dede Yusuf Imbau Buruh Tidak Robek Kertas 'Buruh Kasar Aseng' di Ruang DPR

"Kalau merobek kertas (topeng), itu politis," ujar Dede, di Ruang Rapat Komisi IX DPR RI

Penulis: Fitri Wulandari
Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Politisi Demokrat sekaligus Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf, saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/5/2018) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sempat menerima audiensi buruh dari Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI), Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf sempat mengimbau salah satu perwakilan dari organisasi itu untuk tidak melakukan tindakan berbau politis di lingkungan gedung parlemen.

Dalam audiensi di Ruang Rapat Komisi IX itu, memang ada seorang perwakilan dari organisasi itu yang sempat menyampaikan keinginannya ingin merobek topeng yang menampilkan wajah bertuliskan 'Buruh Kasar Aseng'.

"Kalau merobek kertas (topeng), itu politis," ujar Dede, di Ruang Rapat Komisi IX DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/5/2018).

Politisi Demokrat itu pun meminta para buruh jika ingin mengungkapkan kekesalan mereka dengan cara merobek topeng simbolis itu untuk melakukannya di luar lingkungan parlemen.

Karena, ia hanya ingin membantu mereka mencari solusi terkait tuntutan terhadap pemerintah, bukan meladeni hal berbau politis.

"Jadi kalau (mau) merobeknya (silakan) di luar saja, tidak di sini," tegas Dede.

Sebelumnya, para buruh yang tergabung dalam FSP LEM SPSI melakukan unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR RI yang menghadap ke arah Jalan Gatot Subroto.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais turut menghadiri aksi unjuk rasa itu.

Ia pun menyampaikan orasinya dan merobek topeng simbolis bertuliskan 'Buruh Kasar Aseng' itu.

Hal itu merupakan bentuk simbolis sikap tidak setuju terhadap Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang tenaga kerja asing.

"Tatkala TKI kita kelimpungan mencari pekerjaan, berbondong-bondong buruh kasar aseng didatangkan, mungkin kini sudah sampai angka yang betul-betul mengerikan," kata Amien di atas mobil komando dalam aksi tersebut.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan