Korupsi KTP Elektronik
Penyidik KPK Bersaksi Di Sidang Fredrich Yunadi: Setuhan Tangan Setya Novanto Hingga Diusir Perawat
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta menggelar sidang lanjutan kasus menghalangi penyidikan e-KTP dengan terdakwa, Fredrich Yunadi, Senin (7/5/201
Penulis:
Adi Suhendi
Baca: Bopong Setya Novanto, Penyidik KPK Pertanyaan Baju Ajudan Masih Bersih
"Apa situasi di RS Medika Permata Hijau saat tanggal 16 November 2017 seperti penggerebekan di Poso?" tanya jaksa kepada saksi Riska, dalam sidang Fredrich Yunadi, Senin (7/5/2018).
Saksi Riska menjawab dirinya belum pernah bertugas di Poso.
Baca: Masuk Lapas Sukamiskin, Setya Novanto Rutin Periksa Tensi dan Bawa Obat
Dia hanya mengetahui situasi penggerebekan dan penangkapan teroris di Poso dari pemberitaan media.
Mendengar jawaban Riska, kubu kuasa hukum Fredrich Yunadi mengajukan keberatan karena jaksa menanyakan situasi dimana saksi tidak pernah berada di sana.
Akhirnya jaksa KPK mengganti pertanyaan.
"Apakah pada tanggal 16 November 2017 situasi di Rumah Sakit mencekam?" tanya jaksa.
"Tidak, tidak mencekam," jawab Riska.
Fredich datang senyum-senyum
Riska Anungnata mengaku saat berada di RS Permata Hijau pihaknya sempat bertanya kepada Reza Pahlevi ajudan Setya Novanto soal kecelakaan yang menimpa mantan Ketua DPR RI itu pada Kamis (16/11/2017) silam.
"Saat itu di lantai 3 ruang VIP, tempat Setya Novanto dirawat, insting saya sebagai penyidik menyebutkan ada beberapa orang yang tidak saya kenal, kemungkinan simpatisan Setya Novanto. Seingat saya, khusus di koridor VIP itu ada 7-8 orang," terang Riska.
Menurut dia, saat itu yang masuk ke dalam untuk melihat kondisi Setya Novanto hanya 5 orang.
Di antaranya penyidik senior Damanik, Riska sendiri, termasuk dokumentasi.
Lanjut penyidik yang lainnya bertugas memahami situasi di sana.