Rabu, 27 Agustus 2025

Kasus Ratna Sarumpaet

Sidang Lanjutan Kasus Ratna Sarumpaet: Tanpa Atiqah, Pengakuan Sang Sopir, dan Kekecewaan

4 saksi yang dijadwalkan memberikan keterangan dalam sidang kasus penyebaran berita bohong atau hoaks Ratna Sarumpaet di PN jakarta Selatan.

Penulis: Adi Suhendi
Wahyu Firmansyah/tribunnews.com
Ratna Sarumpaet 

Kecewa

Karyawan tidak tetap Ratna Sarumpaet, Saharudin mengaku kaget dan terpukul ketika mengetahui dirinya telah dibohongi.

Saharudin dalam kesaksiannya di pengadilan menjelaskan pada 24 September 2018 ketika Ratna pulang ke rumah usai menjalani operasi plastik di RS Khusus Bedah, dirinya bersama dua karyawan Ratna lainnya yakni Ahmad Rubangi dan Makmur Yulianto alias Pele dikumpulkan.

Terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoax Ratna Sarumpaet tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 08.11 WIB pada Selasa (2/4/2019).
Terdakwa kasus dugaan penyebaran berita bohong atau hoax Ratna Sarumpaet tiba di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 08.11 WIB pada Selasa (2/4/2019). (Gita Irawan/Tribunnews.com)

Dalam pertemuan itu, Ratna mengaku kepada tiga orang karyawannya telah dipukuli dua orang lelaki di Bandung, Jawa Barat.

Namun, pada 3 Oktober 2018, ketika di rumah Ratna, ia menerima sebuah informasi berupa dokumen dari mantan Komisioner Komnas HAM Siane Indriani berisi hasil penyelidikan Polda Metro Jaya terkait kabar penganiayaan Ratna Sarumpaet.

"Pukul 07.00 WIB saya terima info dari Ibu Siane terkait dengan PDF Polda Metro Jaya yang beredar di media sosial terkait kasus Kak Ratna. Dari sana saya langsung berlari dan saya gedor pintu kamar Kakak (Ratna). Saya laporkan info kalau ada pemaparan dari Polda Metro Jaya," kata Saharudin.

Menurutnya, saat itu Ratna tidak berkata sedikit pun dan menutup pintu kamarnya.

Baca: Terlalu Semangat Syuting Video Klip, Lucinta Luna Malah Jatuh Tersungkur di Tangga Kapal Pesiar

Setelahnya, Ratna mengumpulkan ia bersama dua karyawan lainnya yakni Ahmad Rubangi dan Makmur Yulianto alias Pele serta dua anaknya yakni Muhammad Iqbal dan Ibrahim.

"Kakak tak jawab, tutup pintu. Kita dikumpulkan, saya Bangi, Pele dan anak-anaknya. Lalu bilang kalau kaka berbohong. Saya sangat sedih dan terpukul ketika itu karena kakak sudah seperti ibu saya sendiri. Saya tidak menyangka. Saya shock. Saya sedih dan kecewa saja," kata Saharudin.

Setelahnya, ia ditugaskan untuk menyiapkan konferensi pers terkait pengakuan Ratna di rumah Ratna pada pukul 15.00 WIB.

Dalam konferensi pers tersebut Ratna mengakui bahwa penganiayaan terhadapnya adalah kebohongan. (tribunnews.com/ Gita Irawan/ Wahyu Firmansyah)

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan