Jumat, 5 September 2025

Pilpres 2019

Gaya Jokowi dan Prabowo Saat Kampanye, Antara Kalem - Tertata Vs Emosional - Heroik,Pilih Mana?

Berselang sehari, di Yogyakarta, Prabowo menggebrak podium berkali-kali. Sang capres juga melontarkan diksi bajingan.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews/JEPRIMA
Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo bersama Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo subianto saat mengikuti debat keempat calon presiden pada pemilu 2019 di Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Sabtu (30/3/2019). Pada debat keempat kali ini mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan Keamanan dan Hubungan Internasional. (Tribunnews/Jeprima) 

Asli atau dibuat-buat?

Benarkah karakter kedua capres sebagaimana yang ditampilkan dalam kampanye?

"Prabowo itu cenderung tidak mau diberi masukan," kata Aggarawira. "Termasuk dalam komunikasi, kita kasih teks, dia tak mau baca," katanya.

Baca: Prabowo Gebrak Podium Saat Kampanye, Fadli Zon: Inilah Pemimpin Tegas

Prabowo, kata Angga, tak suka pura-pura. "Apa yang ada di pikirannya, itu yang dia sampaikan," katanya.

Lena Maryana Mukti dari tim pemenangan Jokowi mengatakan tim sukses sekadar menyampaikan konten dari hasil masukan dari lapangan.

"Kalau Pak Jokowi tampil ke publik, kita hanya memberikan kisi-kisi saja, apa yang perlu Pak Jokowi sampaikan, dalam debat juga begitu. Selebihnya itu datang genuine dari pribadi Pak Jokowi," kata Lena.

"Pak Jokowi tak pernah lebay, tak pernah baper juga, kalau ketemu kami bicara substansi," tambahnya.

Sementara kubu Prabowo menyebut latar belakang tentara sebagai bagian dari karakter asli Prabowo di atas panggung.

"Ekspresinya memang seperti itu, namanya juga tentara kan?" kata Angga.

"Dalam menyampaikan gagasan, ketegasan, Pak Prabowo tidak pernah lari dari konsep, dari framing yang dia sampaikan bahwa Indonesia perlu menjadi negara kuat, perlu pemimpin yang tegas," lanjutnya.

Dibuat-buat?

Pakar komunikasi dari Universitas Diponegoro, Turnomo Raharjo, membandingkan Prabowo dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), presiden dua periode yang juga pernah menjadi tentara.

"SBY kan sama sekali tidak menunjukkan militer yang terkesan garang, gaya berkomunikasinya santun, dengan pilihan kata yang banyak," katanya.

Turnomo melihat gaya komunikasi kedua capres dalam berkampanye tak sepenuhnya menunjukkan karakter yang melekat, tetapi bisa dibuat-buat.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan