Kronologi Siswa di Tangerang Diburu Netizen Internasional, Kasusnya Bermula dari Hal Ini
Kepala siswa Tangerang dihargai 300 dollar Amerika, bagi siapapun berhasil menangkap siswa Tangerang buronan dunia itu.
Editor:
Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang siswa Tangerang jadi buronan dunia jadi viral di media sosial atau medsos.
Bahkan, kepala siswa Tangerang ini dihargai 300 dollar Amerika.
Uang ini ditawarkan bagi siapapun berhasil menangkap siswa itu.
Berikut, kronologi lengkap siswa Tangerang jadi buruan dunia.
Dilansir dari GridPop.Id, sebuah berita mengejutkan datang dari Tangerang, Banten.
Seorang siswa di Tangerang kini jadi "buronan" dunia.
Baca: Demokrat Tetap Bersama Prabowo hingga 22 Mei, Setelah Itu?
Baca: Polisi Tangkap Oknum Pilot Penyebar Ajakan Rusuh Saat 22 Mei Lewat Facebook
Baca: Din Syamsuddin Minta Kubu Prabowo Buktikan Kecurangan Pemilu: Kalau Tak Benar, Itu Fitnah
Baca: Tim Elang Polrestabes Semarang Amankan 6 Remaja Mabuk, 4 di Antaranya Perempuan
Tak tanggung-tanggung, ia diburu netizen seluruh jagad raya.
Seorang netizen Australia bahkan bersedia memberikan imbalan 300 dollar Amerika bagi siapapun yang berhasil menangkap siswa tersebut.
Kasus ini sampai-sampai menjadi perbincangan beberapa media Internasional karena disebut menimbulkan dampak yang luar biasa.
Dikutip dari Medium.com, kasus ini terjadi gara-gara sang siswa yang mengaku sebagai anggota dari Indonesian Reporting Commision (IReC) melaporkan grup Facebook Crossovers Nobody Asked For (CNAF), Non Sense Memes dan beberapa grup lainnya.
Akibat laporan IReC, grup meme facebook CNAF akhirnya dihapus paksa oleh pihak Facebook pada tangga 13 Mei 2019.
CNAF sendiri merupakan salah satu grup meme Facebook terbesar yang berisi lebih dari 500.000 member aktif.

Dikutip dari Papermag.com, beberapa grup yang serupa dengan CNAF juga dikabarkan ikut dihapus paksa oleh Facebook.
Hal ini sontak memberikan kemarahan bagi para member dan beberapa netizen yang senang dengan konten di grup meme tersebut.
Dikutip dari situs Know Your Meme, para netizen yang marah diketahui berhasil menemukan dalang dibalik penghapusan grup tersebut.