Orang Tua di Bali Pingsan dan Syok Dengar Kabar Wayan Ada dan Arsana Tewas di Jepang
Kedua orang tua korban langsung syok saat mendengar anak mereka meninggal dunia di negara orang.
Editor:
Dewi Agustina
Menurut mantan guru olahraga mereka, I Wayan Parsa, korban termasuk siswa berprestasi dan rajin.
"Saat di sekolah korban rajin dan pandai. Korban bisa menabuh dan sering ikut festival," kata Parsa.
Sementara terkait jenazah kedua korban, masih belum jelas apakah akan dibawa ke Karangasem atau dikremasi di Jepang.
Tapi dari pihak keluarga berharap jenazah bisa dibawa pulang.
Pihak keluarga berharap biaya pemulangan jenazah bisa dibantu oleh pemerintah.
Tewas Tenggelam
Seperti diberitakan sebelumnya, kabar duka datang dari Jepang.
Dua warga Bali, Wayan Ada (21) dan Wayan Ariana (20), dilaporkan meninggal dunia setelah tenggelam terbawa arus Sungai Warashina Perfektur Shizuoka, Minggu (4/8/2019) waktu setempat.
"Seseorang kemarin melapor kepada polisi ada dua lelaki meloncat dari batu ketinggian, namun tak muncul lagi di sungai tersebut," ungkap sumber kepolisian kepada koresponden Tribunnews.com di Tokyo, Jepang, Senin (5/8/2019).
Sekitar satu setengah jam kemudian dua jasad kedua pria tersebut muncul ke permukaan sungai dan langsung dievakuasi masyarakat setempat serta pihak kepolisian yang berdatangan.
Keduanya dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit karena tenggelam.
Keduanya dilaporkan sedang bermain bersama temannya di sungai itu.
Namun pihak kepolisian Jepang masih terus mengusut penyebab kematian Wayan Ada dan Wayan Ariana tersebut.
Dari penelusuran Tribun Bali, kemarin, kedua korban diketahui berasal dari Desa Pempatan, Rendang, Kabupaten Karangasem.
Wayan Ada merupakan warga Banjar Pempatan dan Wayan Ariana dari Banjar Waringin. Diduga, keduanya tengah mengikuti magang di Jepang.
Baca: Pelaku Perusakan Rumah Menteri Susi Ditangkap, Ibunda Mengaku AS Sangat Membenci Bu Susi