Minggu, 17 Agustus 2025

Orang Tua di Bali Pingsan dan Syok Dengar Kabar Wayan Ada dan Arsana Tewas di Jepang

Kedua orang tua korban langsung syok saat mendengar anak mereka meninggal dunia di negara orang.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali/Prima
Ilustrasi dua warga Bali tewas tenggelam di Jepang. (Tribun Bali/Prima) 

Dilaporkan, kejadian berlangsung sekitar pukul 14.20, Minggu (4/8/2019), di sungai yang berada dekat Kota Iwaba.

Mereka bermain di sungai itu bersama 10 teman lainnya yang juga melakukan barbeque.

Seorang penduduk setempat, Kitagawa (63), mengungkapkan sungai tersebut cukup dalam sekitar 3 meter dan cukup membahayakan.

"Oleh karena itu sekolah dasar di dekat lokasi tersebut melarang para muridnya berenang di lokasi bahaya tersebut karena sudah pernah ada korban sebelumnya," terangnya.

"Saat kejadian kemarin ada sekitar 50 orang mengunjungi sungai tersebut bermain-main di sana," tambah Kitagawa.

Lokasi dua warga Indonesia tenggelam di Sungai Warashina Kota Iwaba Perfektur Shizuoka Jepang, Inzet : Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Bali Ida Bagus Ngurah Arda.
Lokasi dua warga Indonesia tenggelam di Sungai Warashina Kota Iwaba Perfektur Shizuoka Jepang, Inzet : Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Bali Ida Bagus Ngurah Arda. (Kolase Tribun Bali)

Disnaker Belum Tahu

Saat dikonfirmasi terkait kasus ini, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Bali, Ida Bagus Ngurah Arda, mengaku belum mengetahui kabar meninggalnya dua pemuda asal Bali di Jepang.

Bahkan ketika Tribun Bali menemuinya di Gedung DPRD Bali, kawasan Renon, Denpasar, Senin (5/8/2019), Arda mengucapkan terima kasih karena diberikan informasi.

Dia pun pada saat tersebut langsung menghubungi beberapa bawahannya untuk melakukan pengecekan.

Disnaker mencari data kedua korban, sekaligus mengecek apakah sebagai tenaga kerja atau tenaga magang.

"Saya telepon beberapa staf saya untuk mengecek dan melakukan konfirmasi ke BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) dan pelatihan kerja," katanya.

Tidak Terdata

Sementara itu, Tribun Bali mengecek ke Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Denpasar, kedua nama korban pun tak tercatat di BP3TKI Denpasar.

Baca: Bisnis Prostitusi Berkedok Warung Kopi: Petugas Temukan Alat Kontrasepsi, PSK Dibayar Rp 150 Ribu

"Dua orang WNI yang dikabarkan meninggal di Jepang itu tidak ada datanya di kita," kata Kepala BP3TKI Denpasar Soleh Hidayat saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (5/8/2019).

Dijelaskan, penempatan kerja di Jepang selama ini biasanya menggunakan sistem G to G.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan