Rusuh di Papua
Penjelasan Wiranto soal Jangka Waktu Pemblokiran Layanan Internet di Papua
Wiranto menegaskan hal tersebut perlu dilakukan untuk mencegah propaganda berita bohong yang menyerang pemerintah
Penulis:
Rizal Bomantama
Editor:
Imanuel Nicolas Manafe
Puluhan pertokoan sempat dibakar massa

Melansir Kompas.com, di wilayah Entrop, Distrik Jayapura Selatan, massa yang datang dari wilayah Distrik Abepura menuju ke Kota Jayapura, saat tiba di Entrop melakukan aksi anarkis.
Pantauan di lokasi, massa melakukan perusakan puluhan pertokoan bahkan setidaknya terlihat belasan rumah toko alias ruko dibakar massa.
Baca: UPDATE Rusuh di Jayapura Papua: Belasan Ruko Dibakar, Aparat Tembakkan Gas Air Mata
Sampai Kamis (28/8/2019) pukul 17.31 WIT, tampak kepulan api dan asap tebal masih membakar ruko.
Diketahui, Entrop merupakan salah satu pusat perekonomian di Kota Jayapura. Pasca-perusakan dan pembakaran, masyarakat yang tadinya berdiam diri di dalam rumah, kini keluar dan berjaga-jaga.
Pada saat yang sama, terdengar pula beberapa tembakan.
Namun, belum bisa dipastikan suara tembakan itu berasal dari mana.
Sebelumnya diberitakan, setelah membakar kantor Majelis Rakyat Papua, massa membakar kantor Telkom, kantor pos, dan sebuah SPBU yang berjejer di samping kantor Bank BTN, di Jalan Koti Jayapura.
Massa juga melempari kantor-kantor dan hotel di Jayapura dan mengarah ke kantor Gubernur Papua.
Sebelumnya diberitakan, massa membakar kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) yang berada di Jl. Raya Abepura.
"Informasi ada pembakaran di situ (Kantor MRP), cuma bagian mana saja yang dibakar kita belum tahu pastinya," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Cpl Eko Daryanto, saat dihubungi melalui telepon, Kamis (29/8/2019).
Baca: Pemblokiran Internet di Papua Sampai Kapan? Ini Kata Wiranto
Usai membakar, sambung Eko, massa mulai bergerak ke arah pusat kota.
"Massa ada di sekitar Skyland," ucapnya. (John Roy Purba)
Ada pihak yang tak ingin Indonesia aman dan damai
Wiranto meminta, masyarakat Papua tak mudah terprovokasi.