Minggu, 17 Agustus 2025

Soal Karhutla, Ketua Komisi IX DPR: Selamatkan Masyarakat yang Ada di Sana

"Dari sisi kesehatan pasti berbahaya, karena kejadian ini berulang, maka tentu kita harus aware," ujar Dede Yusuf

Penulis: Fitri Wulandari
Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf saat ditemui usai menghadiri diskusi yang digelar di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (16/9/2019) 

Laporan Wartawan Tribunnewscom, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf menegaskan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Riau saat ini sangat membahayakan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak.

Oleh karena itu, Dede Yusuf menilai pemerintah memang sudah seharusnya menaruh perhatian khusus terhadap peristiwa tersebut.

Baca: Pemerintah Didesak Tangkap Pelaku yang Otaki Terjadinya Karhutla Riau

Hal itu karena karhutla bukan hanya terjadi kali ini saja, namun nyaris setiap tahunnya.

Pernyataan tersebut ia sampaikan usai menghadiri diskusi yang digelar di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (16/9/2019).

"Dari sisi kesehatan pasti berbahaya, karena kejadian ini berulang, maka tentu kita harus aware," ujar Dede Yusuf.

Ia meminta seluruh pihak terkait, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk fokus dalam melakukan sejumlah langkah, mulai dari pemadaman hingga evakuasi masyarakat jika diperlukan.

"Langkah yang harus dilakukan pertama adalah bagaimana menyelamatkan masyarakat yang ada di sana," jelas Dede Yusuf.

Menurutnya, penyelamatan terhadap masyarakat yang terdampak karhutla ini bisa dilakukan diantaranya melalui pemberian masker maupun tabung oksigen yang bisa dilakukan oleh Puskesmas maupun rumah sakit.

Tentunya langkah ini bisa diterapkan melalui koordinasi dengan Kementerian Kesehatan yang dipimpin oleh Menteri Kesehatan Nila Moeloek.

"Melalui apa? Tentu merubah udara (menjadi) oksigen tidak mudah, tetapi pemberian masker, pemberian kantong-kantong oksigen atau tabung-tabung oksigen di Puskesmas, di rumah sakit itu terus disiapkan, didatangkan dari berbagai daerah," kata Dede Yusuf.

Ia mengaku baru saja mendengar kabar bahwa karhutla juga kini terjadi di Kalimantan.

Sehingga dia meminta agar pemerintah benar-benar fokus dalam mengatasi bencana tersebut.

"Tapi ternyata saya dengar sudah sampai Pontianak ya, sudah sampai Kalimantan, ini sesuatu yang sifatnya mau tidak mau pemerintah harus incharge sesegera mungkin," tegas Dede Yusuf.

Untuk mengatasi agar karhutla itu tidak makin meluas, maka Dede menilai langkah water bombing sangat diperlukan untuk meminimalisir maupun memadamkan titik-titik panas di kawasan tersebut.

Hal ini bisa diterapkan melalui sinergi antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta TNI-Polri.

"Kalau perlu titik api yang sudah ditemukan itu dibombardir (water bombing), karena nanti (jika tidak dilakukan maka) makin meluas ya," papar Dede Yusuf.

Dede Yusuf kemudian menyebutkan 3 aspek yang harus diperhatikan pemerintah yakni upaya menyelamatkan kesehatan masyarakat, meminimalisir atau memadamkan titik api agar tidak meluas serta memberikan sanksi terhadap pelaku pembakaran.

"Jadi ada 3 hal, menyelamatkan kesehatan masyarakat, mengkonsentrir penyebaran asap menjadi lebih kecil lagi, mematikan titik api. Melakukan sanksi terhadap para pelaku tersebut. Kalau tidak, akan berulang tiap tahunnya," pungkas Dede Yusuf.

Baca: Ratas Karhutla Digelar Di Riau, Ketua Komisi IX DPR: Saya Harap Jangan Sehari, Kalau Bisa 3 Hari

Perlu diketahui, karhutla juga terjadi di Kalimantan dan diduga dampak asapnya pun terbawa hingga melewati perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

Saat ini para menteri serta pimpinan lembaga terkait pun telah berangkat menuju Riau, untuk melakukan Rapat Terbatas mengenai Karhutla yang akan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan