Senin, 8 September 2025

Banjir di Jakarta

3 Hal yang Akan Dikerjakan Kemen-PUPR untuk Atasi Banjir di Jakarta, Jalankan Sesuai Arahan Presiden

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan sudah mempunyai rencana untuk menangani banjir di Jakarta.

Editor: Wulan Kurnia Putri
TRIBUNNEWS/RIA ANASTASIA
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. 3 Hal yang Akan Dikerjakan Kemen-PUPR untuk Atasi Banjir di Jakarta, Jalankan Sesuai Arahan Presiden. 

"KBT itu sekarang kan kayak Kelapa Gading sudah enggak kebanjiran. Jadi itu tetap pemprov tugasnya membebaskan lahan, kami membangun, itu kolaborasi," kata Basuki di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Instruksi Presiden

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan pesan agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah bekerja sama dalam menaggulangi bencana, terutama urusan banjir.

Hal itu disampaikan Presiden di depan para wartawan saat berada di Istana Gedung Agung, Yogyakarta, Rabu (1/1/2020).

Menurutnya, keselamatan warga menjadi prioritas dalam penanganan banjir ini.

“Jadi BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), pemerintah provinsi, Basarnas, semuanya harus segera bergerak bersama-sama untuk memberikan rasa aman, memberikan keselamatan kepada warga yang terkena bencana banjir. Itu yang pertama,” jelas Presiden, dikutip situs Setkab.go.id.

Selain itu, Jokowi juga berharap agar fasilitas umum yang terdampak banjir agar segera dilakukan normalisasi.

Presiden Jokowi juga mengimbau kepada warga untuk berhati-hati dalam menghadapi datangnya musim hujan yang berpotensi banjir di sejumlah daerah.

Puncak Hujan Februari-Maret

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa saat ini wilayah Pulau Jawa serta Bali telah memasuki musim penghujan.

Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin mengatakan, puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Februari hingga Maret 2020.

"Puncak musim hujan kita prediksikan pada periode Februari-Maret," tutur Miming saat diwawancara KompasTV, Rabu (1/1/2020) sore.

Namun demikian, dikatakan Miming, curah hujan pada bulan Januari nanti juga cukup potensial tinggi.

"Dan ini tentunya kondisi curah hujan ekstrem masih cukup potensial dari bulan januari kemduian bulan februari lalu Maret sebagai puncak musim hujan yang harus diwaspadai," terangnya.

Artinya bahwa kejadian hujan dengan intensitas lebat itu akan lebih sering terjadi pada hari-hari di bulan tersebut.

"Jadi antara periode antara bulan februari hingga maret kejadian hujan lebat akan lebih sering terjadi," jelas Miming. (Tribunnews.com/Tio)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan