Sosok Fajar Merah, Anak Widji Thukul di Mata Sutradara 'Nyanyian Akar Rumput'
Film Dokumenter Panjang Terbaik Festival Film Indonesia 2018 'Nyanyian Akar Rumput' tayang di bioskop 16 Januari 2020 mendatang.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
- 'Jalan Dakwah Pesantren' (2016).
- 'Balada Bala Sinema' (2017).
- Nominasi film dokumenter panjang FFI 2017 dan 'Nyanyian Akar Rumput' (2018).
- Pemenang Piala Citra untuk film dokumenter panjang terbaik FFI 2018.
- Pemenang Piala Maya 2019 untuk kategori Film Dokumenter Panjang Terpilih.
- Pemenang NETPAC Award, Jogja NETPAC Asian Film Festival 2018 dan Pemenang Honorable Mention Award.
- Figueira Da Foz International Film Festival, Portugal, 2019.
- Film 'Nyanyian Akar Rumput' akan tayang di bioskop pada tanggal 16 Januari 2020.
- Saat ini ia sedang menyelesaikan dokumenter panjang terbarunya yang berjudul "Roda-Roda Nada" yang akan dirilis tahun 2020.
Sinopsis 'Nyanyian Akar Rumput'
Dalam film dokumenter yang ia rekam, Yuda mengikuti Fajar Merah, putra Wiji Thukul.
Diketahui, Wiji Thukul adalah sastrawan dan aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) yang 'dihilangkan; pada 1998.
Melalui dukungan keluarganya, Fajar Merah mencova menghidupkan kembali puisi-puisi Ayahnya.
Fajar membalut puisi sang ayah dalam alunan nada dan merekamnya dalam sebuah album.
Hal ini terjadi di tengah dinamika Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, setelah 16 tahun tragedi '98 berlalu.
Fajar Merah pun mengungkapkan, harapannya dan keluarganya kepada Joko Widodo (Jokowi) untuk dapat menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM.
Ia berharap, sang ayah dapat ditemukan bersama korban penghilangan paksa lainnya.
'Nyanyian Akar Rumput' adalah pemenang Piala Citra dengan kategori Film Dokumenter Panjang Terbaik di Festival Film Indonesia pada 2018.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)