Sabtu, 6 September 2025

Eksklusif Tribunnews

Cerita Firli Bahuri Saat Sebagian Orang Menolaknya Masuk KPK Hingga Perjuangan Menjadi Anggota Polri

Firli Bahuri bercerita bagaimana suasana batinnya saat sebagian orang menolak dia masuk KPK, makna sampai perjuangannya menjadi seorang anggota Polri.

Penulis: Domu D. Ambarita
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua KPK Firli Bahuri menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/1/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Itu maknanya adalah setiap orang yang lahir hanya untuk hidup, tapi tidak disiapkan untuk hidup dan kehidupannya. Sehingga lagu itu syairnya cukup bagus. Seandainya kau sudah mulia, saya juga rela. Kira-kira begitulah.

Jadi lagu itu kalau kita betul-betul maknai sangat dalam, semua sudah dilakukan, tetapi yang jelas ada kata dia tidak pernah berbohong, dia tidak pernah berdusta.

Artinya adalah itu konsep naluri seseorang. Bahwa sesungguhnya manusia itu tidak boleh berbohong dan tidak boleh berdusta. Itu sebetulnya.

Tribun: Lagu ini bukan hanya romantisme sepasang kekasih?

Kalau misalnya tidak hanya bisa sebatas cerita atau makna sepasang pemuda-pemudi memadu kasih, tidak. Tapi itu adalah gambaran yang lebih luas.

Baca: Harun Masiku Telah Melintas Masuk Kembali ke Jakarta dengan Pesawat Batik Air 7 Januari 2020

Baca: Soal Keberadaan Harun Masiku, Komisi III DPR Minta Imigrasi Tidak Memancing Kecurigaan Publik

Contoh, seandainya ada satu lagu, mungkin kalau kita lihat itu misalnya Andaikan Kau Datang. Terlalu indah dilupakan, terlalu sedih dikenangkan.

Itu sebetulnya, kalimat itu adalah kalimat seketika masuk dalam alam kubur yang begitu gelap dan kita tidak akan pernah kembali.

Itu maknanya. Jadi seketika seseorang membuat lagu, itu tidak hanya susunan kata dan kalimat. Tapi begitu dalam maknanya. Mampukah kita menyelami makna itu?

Tribun: Anda menjiwai lagu ini. Sejak usia berapa Anda hafal lagunya atau mengerti lagunya?

Pertama setelah saya masuk Akpol tahun 1987. Kehidupan saya kan tidak lepas dari kampung. Enam kali daftar Akpol tidak lulus. Tahun 82, 83, 84, 85, 86, dan 87 saya baru lulus.

Ketua KPK Firli Bahuri menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/1/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua KPK Firli Bahuri menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Tribunnews.com di gedung KPK, Jakarta, Selasa (21/1/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Artinya tahun 87 saya menapakkan kaki di Jawa, masuk Akpol. Seiring dengan itu tentu perjuangan tidak hanya lewat begitu saja, tapi penuh makna dan perjuangan.

Seperti yang tadi saya bilang, man is born to live, but not to prepare for life.

Seketika orang menghadapi suatu cobaan, itu bisa saja dia akan putus asa dan akan patah semangat. Tetapi saya tidak begitu.

Saya katakan bahwa manusia itu memang lahir untuk hidup, tetapi dia tidak disiapkan untuk hidup selanjutnya.

Baca: Soal Keberadaan Harun Masiku, Komisi III DPR Minta Imigrasi Tidak Memancing Kecurigaan Publik

Baca: Sudding: Tidak Konsitennya Imigrasi Soal Keberadaan Harun Masiku Picu Pertanyaan Publik

Maka begitu saya lulus Akpol, tahun 90, tentu kita harus berjuang karena perjuangan itu belum berakhir dan kita diwajibkan untuk belajar, mencari ilmu, bahkan diwajibkan untuk mengejar ilmu itu sampai ke negeri China. Maknanya sangat dalam.

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan