Virus Corona
243 WNI Dievakuasi ke Natuna Kini Jalani Observasi Kesehatan, Semua Dinyatakan Sehat
Sejumlah 234 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China kini berada di Natuna, Indonesia.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Sri Juliati
"Ini mengkhawatirkan masayarakat karena seolah amannya kan kalau 5 sampai 6 kilometer," katanya.
"Tapi ternyata jaraknya cuma 1,2 kilometer dari masyarakat," terangnya.
Tak hanya itu, Rodhial juga mengatakan, masyarakat Natuna kaget dengan keputusan pemerintah yang menjadikan Natuna sebagai lokasi karantina.
"Karena pernyataan kepastian di Natuna itu sangat mendadak," tuturnya.
"Yaitu waktu konferensi pers Panglima TNI mengantar keberangkatan penjemput dan itu waktunya sangat singkat," ungkap Rodhial.

Menurut Rodhial, pemerintah daerah juga tidak mengetahui informasi tersebut.
Masyarakat Natuna lantas mempertanyakan kenapa wilayahnya dijadikan lokasi untuk karantina WNI dari Wuhan.
"Masyarakat merasa kenapa harus di Natuna? Karena ini menurut masyarakat adalah virus yang berbahaya," terang Rodhial.
Oleh sebab itu, pihaknya telah menyampaikan usulan kepada pemerintah untuk melakukan karantina di tempat lain yang fasiliasnya lebih memadai.
"Seperti di kapal perang, karena sering kapal perang di Natuna besar-besar dan itu lebih memadai," ucap Rodhial.
Meski WNI telah berhasil dievakuasi dan di karantina di Natuna, tapi masyarakat Kabupaten Natuna terus melakukan unjuk rasa menolak kedatangan WNI.
Unjuk Rasa Masyarakat
Dikabarkan, unjuk rasa yang dilakukan oleh masyarakat Natuna berujung ricuh.
Beberapa warga terlihat membakar ban mobil di tengah jalan menuju bandar udara.
Terkati hal itu, Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Natuna Haryadi angkat bicara.