Virus Corona
5 Fakta Sosok Dua WNI Positif Corona: Tertular dari WN Jepang, Guru Dansa, Kondisinya Sehat
Inilah lima fakta terkait dua warga Indonesia yang positif virus corona. Seorang dari mereka adalah guru dansa yang tertular dari WN Jepang.
Penulis:
Sri Juliati
Editor:
Miftah
Hal itu diketahuinya usai menemui pasien tersebut di ruang isolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.
"Semua pasien dalam kondisi baik, nggak ada demam. Nggak ada sesak, ngga ada apa."
"Main HP sendiri juga bisa. Hanya batuk sekali-kali. Menurut saya sehat," kata Terawan di rumah sakit.
Ia menuturkan, pasien saat ini telah berada di ruangan isolasi yang letaknya terpisah dari gedung umum.
Menurutnya, penanganan kepada yang bersangkutan telah sesuai dengan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).
"Dia ada di ruang isolasi. Terpisah sendiri gedungnya yang sudah memenuhi standar, wong ini rumah sakit rujukan nasional untuk penyakit infeksi," kata dia.
5. Bisa Dipulangkan
Menurut dr Terawan, kedua pasien positif virus corona ini bisa saja dipulangkan oleh pemerintah.
Namun sebelum dipulangkan, mereka harus menjalani pemeriksaan ulang.
"Sebenernya kalau mau dipulangkan ya bisa, tapi kan saya mesti cek lagi, kita swipe (periksa) ulang," kata Terawan.
Hingga saat ini, dia mengatakan, kedua pasien positif corona akan diperiksa secara menyeluruh sampai dengan lima hari ke depan.
Dia bilang, bukan tidak mungkin pasien bisa dinyatakan negatif dari virus corona.
"Biasanya setelah lima hari, kami swipe ulang. Biasanya negatif kalau sudah dalam perawatan itu cepat sekali," sambungnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, saat ini kedua pasien dirawat seperti biasa selayaknya pasien yang terjangkit virus influenza.
Nantinya, pasien akan diberikan vitamin agar kembali meningkatkan imunitas tubuhnya.
"Perawatan seperti orang kena flu, vitamin diberikan, makanan disehatkan, bukan antibiotik karena ini kan bukan karena bakteri."
"Ini kan kena virus. Imunitasnya dinaikkan sudah pasti sembuh sendiri. Namanya self limited disease," kata dia.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Igman Ibrahim) (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (Kompas.com/Dani Prabowo)