Penderita DBD Jangan Langsung Berhenti Minum Obat Jika Demam Terasa Mulai Turun
Wabah demam berdarah yang kini penderitanya mencapai 17.820 orang patut diwaspadai masyarakat.
Penulis:
Apfia Tioconny Billy
Editor:
Adi Suhendi
Direktur Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan kasus DBD di NTT lebih mengkhawatirkan meskipun jumlahnya tidak sebanyak di Lampung.
Alasanya, kasus kematian di NTT paling tinggi dibandingkan provinsi lainnya yakni mencapai 32 orang.
Kemudian disusul Jawa Barat 15 orang, Jawa Timur 13 orang, dan Lampung 11 orang.
Baca: UPDATE Korban Demam Berdarah di Tangerang Selatan: 87 Kasus, 2 Orang Meninggal
"Angka kematian per popinsi NTT jauh lebih tinggi dari provinsi lain dari 104 yang meninggal 32 terjadi di NTT, dan 14 dari 32 orang yang meninggal ada di Kabupaten Sikka," kata Siti Nadia, di Kemenkes, Jakarta Selatan, Rabu (11/3/2020).
NTT juga mendapat perhatian karena mayoritas yang meninggal akibat demam berdarah rata-rata berusia muda.
Baca: Pasien Demam Berdarah di Depok Jumlahnya Capai 288 Orang Sejak Awal Tahun 2020
"Di Kabupaten Sikka di NTT kematianmya itu usia di bawah 14 tahun," kata Siti Nadia.
Secara keseluruhan di Indonesia yang meninggal memang paling banyak di usia 5-10 tahun dengan persentase 0,32 persen.
Sedangkan usia di bawah satu tahun 0,02 persen, 1-4 tahun 0,11 persen, 15-44 tahun 0,17 persen, dan lebih dari 44 tahun 0,05 persen.