Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

Wawancara Tito Karnavian: Nekat Mudik, Jangan Sampai Kita Jadi Pembunuh di Kampung Halaman

Tito Karnavian menegaskan, kalau memang bisa dibatasi, batasi. Siapkan tempat karantina. Tapi risikonya melakukan karantina ini harus diberi makan.

Editor: Choirul Arifin
Tribunnews.com/Larasati Dyah Utami
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (9/3/2020). 

Memang kita harus paham dan satu pemikiran, pandemi Covid-19 ini pandemi terluas dalam sejarah. Belum pernah ada yang terluas di seluruh negara, seperti hari ini sudah melanda ratusan negara.

Baca: Si Cantik Ika Dewi, Nekat Jadi Relawan Pengemudi Mobil Jenazah Covid-19 Tanpa Izin Orang Tua

Yang pertama black death atau kematian hitam, sekitar seperempat orang Eropa meninggal. Recovery-nya butuh 400 tahun kemudian.

Kedua Spanish Flu di Spanyol yang terjadi dua tahu. Ada puluhan juta orang meninggal ditambah dengan perang dunia pertama, sehingga mayatnya banyak.

Baca: Di Balik Polemiknya, Ruangguru Adalah Perusahaan Penanaman Modal Asing Asal Singapura

Jadi belum pernah ada pandemi seluruh negara, baru saat inilah seluruh negara terkena. Bahkan PBB mengakui ada 193 negara, lainnya teritori bukan sebuah negara. Bisa dibilang hampir semua negara tertular.

Baca: Pengusaha Bus Mengeluh Sudah Kandangkan Armada, Pemprov DKI Siapkan Bantuan

Belum pernah juga kita 34 provinsi kena wabah, nah kini sudah terkena. Tentu dengan tingkatan level berbeda-beda. Maka kita analisis bagaimana kecepatan penyebaran virus ini dan lain-lain.

Tito Karnavian di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/03/2020)
Tito Karnavian di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/03/2020) (Metro TV)

Ada tiga metode penularannya yaitu percikan lendir atau droplate, kontak fisik dan aerosol. Virus ini tidak perlu oksigen dan nutrisi.

Baca: Cerita Krisnawati, Driver Ojol Cantik yang Trauma Diusili Customer Pria

Komponennya protein RNA dan di luarnya selaput lemak. Dia bisa mati melalui dua cara, yaitu lapisan lemaknya dicairkan jadi meleleh atau RNA-nya yang diserang.

Pertama diserang dengan ultraviolet, gelombang matahari paling bagus. Lalu bisa juga dipanaskan, kemudian bisa juga dibersihkan dengan sabun, alkohol.

Baca: Kisah Viral Pak Ngadino: Tukang Becak Numpang Pipis Diteriaki Maling, Dibogem Satpam Museum

Makanya pakai hand sanitizer, kemudian disinfektan dan lain-lain.

Maka strategi kita jangan sampai tertular sampai vaksin ketemu. Kalaupun tertular, jika kondisi fisik bagus tidak apa-apa.

Tertular ada dua kemungkinan, di hari ke-7 terjadi pertarungan dalam tubuh dan terjadi antibodi. Kalauun kena sudah ada antibodi. Kemungkinan kedua kekebalan tubuh tidak kuat, maka kalau tidak kuat saat bertarung jadi sakit.

Orang yang kekebalan tubuh rendah dan sakit akan terjadi dua kemungkinan. Pertama kekebalan tubuh sakit dan ketika diobati recovery dan meningkat lalu sembuh.

Kedua kekebalan tubuh rendah dan antibodynya kalah ya mohon maaf itu bisa berakibat kematian.

Bagimana seharusnya penangan Covid-19 di daerah terpencil seperti di desa karena banyak belum paham?

Pertama harus diberikan sosialisasi. Diberi tahu seberapa cepat penularannya. Karena ini menyerang paru-paru. Kalau kekebalan tubuh kurang maka akan menyerang.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved