Selasa, 2 September 2025

Nasib WNI di Kapal Asing

Polisi Sebut 2 ABK yang Lompat Dari Kapal Ikan China di Laut Karimun Masih Syok dan Jalani Konseling

Polri terus mengusut kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang menimpa dua WNI yang bekerja sebagai ABK di kapal ikan China Fu Lu Qing.

Editor: Adi Suhendi
Tribun Batam
Dua WNI ABK kapal asing, Andri dan Reynalfi saat berada di Polsek Tebing, Sabtu (6/6/2020) 

Selain kesulitan berkomunikasi, Andri mengaku dalam satu hari dirinya hanya diberi waktu tidur atau istirahat selama tiga jam saja.

Reynalfi (22) dan Andri Juniansyah (30) saat berada di Polsek Tebing 2
Reynalfi (22) dan Andri Juniansyah (30) saat berada di Polsek Tebing, Sabtu (6/6/2020). Keduanya nekat terjun dari kapal ikan asal Republik Rakyat Tiongkok, di tempat mereka bekerja. Setelah berhasil kabur, mereka ingin segera pulang ke rumah dan bertemu keluarganya

Parahnya lagi, selama berbulan-bulan bekerja di kapal tersebut, mereka tidak menerima gaji.

Karena tidak tahan atas perlakuan yang mereka terima itulah, Andri bersama rekannya Reynalfi nekat menyeburkan diri ke laut.

"Saya sudah pedih. Selalu mengalami penganiayaan. Lelet-lelet sedikit ditendang. Kalau kata-kata kotor sudah sarapan pagi. Saya juga tidak pernah mendapatkan gaji," kata Andri di Mapolsek Tebing Polres Karimun, Sabtu (6/6/2020) sore.

Kronologi terjun dari kapal

Tidak tahan dengan penderitaan yang diterimanya di atas kapal tersebut, Andri dan Reynalfi pun mencari celah untuk melarikan diri.

Beberapa hari sebelum kabur, keduanya telah menyiapkan life jaket dan dokumen pribadi, seperti paspor dan buku pelaut.

"Tiga hari sebelumnya sudah saya kemas memang," kata Andri di Polsek Tebing Polres Karimun, Sabtu (6/6/2020) sore.

Mereka merasa pada Jumat (5/6/2020) malam adalah waktu yang tepat untuk melaksanakan niat itu.

Pada malam tersebut, Andri mendapatkan tugas untuk berjaga.

Baca: Kemenlu Akui Banyak ABK WNI Bekerja di Luar Negeri Tidak Terdata

Ia melihat kapal sedang mengarah ke Singapura dan berada di dekat perairan Indonesia.

"Mereka kan punya radar di komputer. Sekitar satu atau dua jam mau ke Singapur ada Kepulauan Indonesia. Di situlah saya berpikir, ini lah saat yang pas untuk menyelamatkan diri," ungkapnya.

Tak mau memperpanjang waktu, Andri dan Reynalfi mengambil barang-barang yang telah mereka persiapkan.

Keduanya melompat dari buritan kiri bagian belakang kapal saat kapal masih melaju pada Jumat (5/6/2020) sekira pukul 20.00 WIB.

Rencananya mereka berenang ke pulau terdekat.

Baca: Kemlu: Kasus ABK WNI di Kapal Lu Qing Yuan Yu 623 Dalam Proses Penyelidikan Tiongkok

Halaman
1234
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan