Selasa, 18 November 2025

Pakar UI Soroti Komitmen Prabowo soal Pemerintahan Bersih dan Penegakan Hukum

UI: Akhiar Salmi nilai komitmen Prabowo membangun pemerintahan bersih makin nyata, dibuktikan dukungan penuh pada penegakan hukum antikorupsi.

Penulis: Reza Deni
Editor: Eko Sutriyanto
Tribunnews/Jeprima
PEMERINTAHAN BERSIH - Presiden Prabowo Subianto saat memberikan kata sambutan pada acara peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025). Pakar Hukum Universitas Indonesia, Akhiar Salmi, menilai pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang pentingnya pemerintahan bersih mencerminkan komitmen kuat untuk membangun tata kelola negara yang berintegritas  

Ringkasan Berita:
  • Pakar Hukum UI Akhiar Salmi menilai pernyataan Presiden Prabowo soal pentingnya pemerintahan bersih menunjukkan komitmen nyata dalam memperkuat integritas negara. 
  • Ia menilai langkah tegas terhadap orang dekat yang tersandung korupsi meningkatkan kepercayaan publik.
  • Akhiar menekankan pentingnya dukungan pada KPK, polisi, dan kejaksaan, percepatan UU Perampasan Aset, serta penegakan hukum keras agar pemberantasan korupsi berjalan efektif dan berkelanjutan.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Pakar Hukum Universitas Indonesia, Akhiar Salmi, menilai pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang pentingnya pemerintahan bersih mencerminkan komitmen kuat untuk membangun tata kelola negara yang berintegritas. 

Menurutnya, pernyataan tersebut harus dilakukan hingga ke tingkatan terbawah.

“Itulah komitmen beliau. Kita mendukung Pak Prabowo. Saya yakin beliau serius. Buktinya orang yang dekat dengan beliau (tersandung kasus korupsi), diproses hukum dan dipecat,” kata Achiar kepada wartawan, Senin (17/11/2025).

Salmi menekankan bahwa contoh seperti ini memperkuat kepercayaan publik terhadap hukum negara. 

Dia menekankan, jika APBN dikorupsi, maka pembangunan untuk menyejahterakan rakyat, akan terhambat.

Baca juga: Rocky Gerung Klaim Kasus Ijazah Jokowi Untungkan Prabowo: Enggak Mungkin Teriak Hidup Jokowi Lagi

“Karena korupsi menghambat terwujudnya tujuan negara kita yang ada di alinea keempat pembukaan Undang-Undang dasar kita,” tegas Akhiar.

Akhiar menyebut dukungan kepada lembaga penegak hukum, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian, dan Kejaksaan menjadi sinyal kuat bahwa negara semakin serius memberantas korupsi. 

“On going masih banyak kasus-kasus, sekarang KPK sudah mulai lagi proses OTT,” tuturnya.

Akhiar pun berharap, dengan dukungan dari masyarakat, tiga Lembaga penegak hukum yakni KPK, kepolisian dan kejaksaan, dapat memberantas korupsi tanpa pandang bulu.

“Kita berharap 3 penegak hukum di bidang korupsi berlomba-lomba untuk mengembalikan uang hasil jarahan illegal,” tuturnya.

Selain itu, lanjutnya, percepatan pembahasan dan pengesahan Undang-Undang Perampasan Aset dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat pemberantasan korupsi. 

“Perlu dipercepat juga, di zaman Pak Prabowo ini, Undang-Undang perampasan Aset, sehingga lebih cepat uang yang mereka ambil bisa kembali ke negara” jelasnya.

Penguatan integritas aparat penegak hukum dipandang sebagai fondasi penting agar pemberantasan korupsi berjalan berkelanjutan

“Betul-betul ditegakkan hukum yang keras, menurut saya, itu menjadi pelajaran kepada kepala-kepala daerah,” kata Akhiar.

Keseluruhan langkah pemerintah menambah momentum positif untuk sistem pemerintahan yang transparan dan bebas korupsi.

"Keberanian politik di tingkat eksekutif, dukungan publik yang kian tinggi, serta penyempurnaan regulasi menempatkan Indonesia pada jalur lebih kuat menuju tata kelola pemerintahan bersih dan berkeadilan," tandas dia.

 

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved