Gus AMI Setuju Pendampingan UMKM dan Dukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia
Menurut Gus AMI, dalam kondisi krisis multidimensi saat ini, dibutuhkan sinergitas dengan semua komponen.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) mengaparesiasi kebijakan pemerintah yang membentuk Tim Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Menurut Gus AMI, dalam kondisi krisis multidimensi saat ini, dibutuhkan sinergitas dengan semua komponen.
Tidak terkecuali para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"UMKM adalah sektor yang patut diberi perhatian lebih karena mereka menyangga perekonomian Indonesia dengan serapan pekerja lebih dari 113 juta orang atau setara dengan 93,88% dari total tenaga kerja," tutur Gus AMI dalam keterangan tertulis, Senin (27/7/2020).
Ketua Umum DPP PKB ini mengatakan, anggaran Program PEN bagi koperasi dan UMKM saat ini mencapai Rp 123 triliun.
Dana itu dialokasikan untuk program relaksasi, subsidi bunga kredit usaha rakyat, serta program-program pemulihan ekonomi lainnya.
"Upaya mengungkit perekonomian melalui koperasi dan UMKM membutuhkan kerja sama pemerintah, pemerintah daerah, dan swasta, serta dilakukan melaului banyak pendekatan," tuturnya.
Baca: Anggota DPR: Saat Pandemi UMKM Butuh Solusi Konkret
Pendekatan yang dilakukan, kata Gus AMI, tidak cukup dengan bantuan pembiayaan saja.
Dibutuhkan langkah yang komprehensif dan kebijakan yang tepat untuk dapat memanfaatkan dana yang cukup besar tersebut sehingga berdampak terhadap peningkatan ekonomi.
“Pemerintah diharapkan membuat skema yang matang untuk membuka pemasaran dan pendampingan terhadap pelaku UMKM. Hal ini yang paling utama karena dapat mengatasi lesunya permintaan. Pemerintah daerah diharapkan bisa membuat kebijakan terobosan yang bisa mengatur pemasaran dan sirkusi atau distribusi barang dari pelaku-pelaku UMKM," katanya.
Di sisi lain, kata mantan Menakertrans ini, pasar-pasar tradisional juga dapat difungsikan kembali dengan protokol Covid-19 yang ketat. Sehingga aktivitas ekonomi tidak menimbulkan penambahan jumlah orang yang terpapar.
"Hal ini mendesak diselesaikan untuk menggerakkan perekonomian," katanya.
Selain itu, dibutuhkan konsolidasi data UMKM kita sehingga ada data UMKM yang lengkap, mulai dari jenis usaha, status, dan data-data demografis lainnya.
"Dengan pendataan yang benar, maka jenis bantuan dan sasaran bantuan menjadi tepat sehingga menimbulkan efek terhadap pertumbuhan ekonomi,” ujar Gus AMI.
Hal lainnya yang tidak kalah penting adalah memanfaatkan peluang atau potensi ekonomi digital dan pendampingan terhadap UMKM sehingga mempunyai kemampuan bankable, sekaligus dapat memanfaatkan sistem online.