Komisi X DPR Bersikeras Panggil Nadiem Makarim hingga Minta Kemendikbud Potong Anggaran POP
Komisi X DPR berupaya memanggil Nadiem Makarim terkait Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas Kemendikbud.
Penulis:
Indah Aprilin Cahyani
Editor:
Tiara Shelavie
"Artinya item cost yang tadinya dalam masa normal dibutuhkan, dalam masa pandemi tidak dibutuhkan," ujarnya.
Menurutnya, sebagian anggaran POP dialihkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Syaiful mengungkapkan, banyak daerah saat ini yang mengalami permasalahan dalam menjalankan program PJJ.
"Lebih baik setengahnya kita dedikasikan untuk membantu problem PJJ. Sampai hari ini mengalami persoalan di daerah," papar Syaiful
Sementara itu, Syaiful Huda menjelaskan, alasan pihaknya mengundang Nadiem Makarim.

Syaiful mengatakan, jika Komisi X DPR hingga kini belum mendapat penjelasan dari Nadiem terkait POP tersebut.
"Kita belum dapat penjelasan detail dari Mas Nadiem karena itu tahapannya," terang Syaiful.
"Sebelum nanti ada beberapa opsi tahapannya, kita akan undang Mas Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI."
"Kita ingin minta penjelasan kenapa ada kegaduhan terkait dengan Program Organisasi Penggerak," jelasnya.
Syaiful Huda meminta Nadiem untuk mengkaji ulang Program Organisasi Penggerak.
Menurutnya, Nadiem Makarim harus mencari skema terbaik.
Baca: Setelah Terima Masukan dari Berbagai Pihak, Kemendikbud Bakal Evaluasi POP
Baca: Fadli Zon Beri 5 Alasan Mengapa POP Kemendikbud Harus Dihentikan
Sehingga program ini tidak menimbulkan polemik dikemudian hari.
"Yang pertama kita minta ditata ulang lagi skemanya," ujar Syaiful
Ia juga menginginkan agar PGRI, NU, dan Muhammadiyah untuk masuk kembali ke POP Kemendikbud.
"Kedua, saya tetap ingin Muhammadiyah, NU, dan PGRI walaupun sudah keluar," terang Syaiful Huda.