UU Cipta Kerja
Demo UU Cipta Kerja Disertai Anarkistis, PDI-P: Ada yang Tak Sabar Menunggu 2024
Hasto Kristiyanto meminta agar masyarakat berhati-hati dan tidak mudah diadu domba oleh para elite tersebut.
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai PDI Perjuangan menilai tindakan anarkistis oleh massa Anti UU Cipta Kerja beberapa waktu ini dimotori oleh elite politik yang tidak sabar menunggu 2024.
Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto meminta agar masyarakat berhati-hati dan tidak mudah diadu domba oleh para elite tersebut.
"Jangan mudah diadu domba hanya karena kepentingan segelintir elite kekuasaan yang tidak sabar untuk menunggu 2024," ucap Hasto di Markas Tribun Network di Jakarta, Selasa (13/10/2020).
Hasto menjelaskan, PDI-P sebagai pengusung utama pemerintah telah mendiskusikan UU Cipta Kerja sedari sebelum menjadi undang-undang.
Menurutnya, diskusi-diskusi itu selalu menghadirkan pro dan kontra, selalu ada dinamika.

Baca juga: Politikus PDIP Sebut SBY Tak Perlu Merasa Sebagai Tertuduh Soal Dalang Demo: Tidak Perlu Terpancing
"Tapi dalam UU itu kan juga memberikan kepastian. Tadi dikatakan misal tidak akan ada pesangon, buktinya ada. Tidak ada cuti, buktinya ada," ucap Hasto.
Lebih lanjut, Hasto mengajak masyarakat melihat secara jernih draf UU Cipta Kerja itu.
Tujuannya agar sama-sama memastikan, apakah benar UU Cipta Kerja menyengsarakan kaum buruh?

"Maka mari kita lihat secara jernih dan kemudian kita awasi bersama-sama implementasi UU tersebut. Apakah benar-benar menyengsarakan kaum buruh?," pungkas Hasto.