Kamis, 21 Agustus 2025

Kontras Tak Hadiri Rekonstruksi Penembakan yang Berujung Tewasnya 6 Laskar FPI, Ini Alasannya!

KontraS melalui koordinatornya, Fatia Maulidiyanti beberkan alasan pihaknya tak menghadiri rekonstruksi penembakan berujung tewasnya 6 laskar FPI.

Penulis: Shella Latifa A
Tangkapan Layar Youtube Najwa Shihab
Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Fatia Maulidiyanti jelaskan alasan pihaknya tak menghadiri rekonstruksi penembakan berujung tewasnya 6 laskar FPI pada acara Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (17/12/2020). 

"Rekonstruksi itu bisa saja setiap saat berubah, karena ditemukan novum-novum (alat bukti) baru yang mengharuskan berubah," ujar Anton.

Anton Charliyan Hadiri Mata Najwa
Mantan Kapolda Jawa Barat sekaligus Politikus PDIP Anton Charliyan sebut rekonstruksi dapat dilakukan beberapa kali dan bisa berubah pada acara Mata Najwa, di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (17/12/2020).

Mantan Kapolda Jabar ini juga menjelaskan rekonstruksi bisa dilakukan beberapa kali.

"Rekonstruksi itu tidak ada aturannya, bisa sekali, bisa dua kali, tiga kali, bahkan empat kali sampai mendekati kenyataaan yang sebenarnya," kata Anton.

Anton juga menghimbau masyarakat untuk memberikan informasi secara lengkap, jika menemukan kejanggalan pada kasus ini.

"Kepada masyarakat, kalau memang ditemukan sebuah kejanggalan, segera berika informasi secara lengkap."

"Berikut fakta-faktanya, otomatis rekonstruksi pun bisa berubah," ucapnya.

Baca juga: Sempat Keliling Karawang, Begini Pengakuan Laskar FPI dalam Rombongan Rizieq Shihab soal Penembakan

Tak Hadiri Rekonstruksi, Kabareskrim Hargai Sikap Komnas HAM Hingga KontraS

Seperti pemberitaan Tribunnews sebelumnya.

Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo menyebutkan penyidik Polri menghargai ketidakhadiran dari pihak eksternal saat proses rekonstruksi kasus bentrokan FPI-Polri yang digelar di sejumlah titik di Karawang, Jawa Barat pada Senin 14 Desember 2020.

"Kami mengundang Komnas HAM, Amnesti Internasional, Kontras, Imparsial dan juga Kompolnas walaupun yang datang hanya dari Kompolnas. Namun demikian kami tetap menghargai independensi dari rekan-rekan pengawas eksternal yang lain. Tentunya dalam setiap kegiatan kami selalu juga didampingi pengawas internal dalam hal ini Divisi Propam Polri," kata Listyo di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (15/12/2020).

Listyo menyampaikan rekonstruksi yang digelar pada Senin kemarin juga belum final.

Menurut dia, penyidik masih terus melakukan penyidikan terkait kasus tersebut.

Dia bilang, pihaknya juga membuka ruang jika ada masyarakat yang memiliki informasi terkait insiden tersebut.

Baca juga: Kabareskrim Sebut Rekonstruksi Penembakan 6 Laskar FPI Masih Belum Final

Nantinya, informasi tersebut bisa menjadi bahan penyidikan Polri.

"Untuk perkembangan penyelidikan selanjutnya sebagaimana pernah kami sampaikan bahwa kami selalu membuka ruang apabila ada info baru ataupun saksi-saksi baru yang memahami dan mengetahui peristiwa yang terjadi untuk kami periksa dan jadi tambahan di dalam melengkapi penyidikan kami," jelasnya.

Ia menyampaikan hal tersebut sebagai bentuk komitmen polri untuk tetap menjaga profesionalisme dan transparansi dalam rekonstruksi kasus tersebut.

"Kami akan terus menjaga transparasi menjaga profesionalisme tentunya di dalam setiap perkembangannya akan kita rilis pada saat penyidikannya nanti sudah menjadi jauh lebih lengkap," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Shella/Igman Ibrahim)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan