Pesawat Sriwijaya Air Jatuh
Pramugari Sriwijaya Air akan Dimakamkan di Bali, Keluarga Minta Jenazah 'Dikawal' 2 Rekan Almarhumah
Kemarin pihak PT Jasa Raharja menyerahkan santunan terhadap keluarga korban senilai Rp 50 juta
Keputusan penjemputan jenazah Mia di Bandara Ngurah Rai Bali ini berdasarkan pertimbangan sejumlah faktor, salah satunya adalah masa pandemi Covid-19.
Keluarga meminta kepada maskapai Sriwijaya Air untuk mengawal kepulangan jenazah Mia.
Khususnya permintaan khusus keluarga adalah jenazah Mia dikawal dua teman karib sekaligus teman sejawatnya.
"Saya sudah memastikan kepada pihak maskapai bahwa kami mohon untuk dikawal oleh teman sejawat yang juga teman karibnya, Dayu dan Srita, teman baiknya," ujar dia.
Pihak keluarga meminta kepada maskapai untuk mengawal mobilitas kepulangan jenazah Mia dari bandara ke rumah.
Sebelumnya diberitakan, Mia Tresetyani Wadu (23), pramugari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta menuju Pontianak yang jatuh di perairan Kepuluan Seribu, diketahui merupakan warga Kota Denpasar, Bali.
Sebelum mengalami musibah, Mia sempat menyampaikan permintaan terakhirnya kepada keluarga.
Baca juga: Tim DVI Polri Kembali Berhasil Identifikasi 5 Jenazah Penumpang Sriwijaya Air, Ini Nama-namanya
Paman Mia, Johny Lay, mengungkapkan dua minggu yang lalu, Mia berpesan kepada orangtua agar rumahnya dipersiapkan dan dibersihkan.
Rencananya, bulan Januari 2021 ini, ia akan berlibur dan berkunjung ke rumah bersama teman-temannya.
Liburan ini untuk menggantikan libur Natal dan Tahun Baru.
Karena saat Hari Raya Natal dan Tahun Baru, Mia tidak bisa pulang ke rumah.
“Dua minggu sebelumnya karena tidak bisa Natalan, Mia telepon orangtua, minta tolong bersihkan rumah dan persiapkan rumah karena libur mau ke rumah,” tutur Johny Lay kepada Tribun Bali, Minggu 10 Januari 2021.
Pesan itu pun dilaksanakan orangtua Mia.
“Orangtuanya bahkan sudah merehab dan membersihkan kamar mandi dan kamar tidur,” ungkap Johny.
Baca juga: Ridwan Selamat dan Terbebas dari Terkaman Buaya Setelah Memukul Bagian Mata Hewan Buas Itu
Sedangkan orangtuanya kontak terakhir dengan Mia sesaat sebelum jadwal keberangkatan Mia.