Sabtu, 13 September 2025

Kisah Buruh Migran Sumarwini, Belasan Tahun Tertahan di Saudi Akhirnya Bisa Pulang ke Jember

Sumarwini telah meninggalkan kampung halaman sejak 14 tahun lalu, 5 tahun menghuni penjara Saudi dan tinggal di penampungan KBRI selama 7 tahun.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Choirul Arifin
Dok. KBRI Riyadh
Sumarwini binti Giono. 

Keluar dari tahanan, Sumarwini berpindah ke penampungan (shelter) KBRI dan hidup bersama sesama PMI kurang beruntung lainnya yang menunggu proses penyelesaian masalah maupun tuntutan hak-hak mereka sebelum dapat pulang ke tanah air.

Untuk menyelesaikan kasus Sumarwini, KBRI menunjuk pengacara khusus berkewarganegaraan Saudi untuk menanganinya.

Namun karena proses peradilan yang berlarut-larut tanpa adanya kepastian hukum yang final, Sumarwini belum bisa pulang ke Indonesia karena statusnya masih dicekal.

Nasib baik akhirnya datang dan berpihak kepada Sumarwini.

Pada 11 Maret 2020 KBRI mendapat informasi bahwa pengadilan telah menutup kasus Sumarwini karena penuntut (majikan) tidak pernah lagi datang memenuhi panggilan pengadilan.

Meski demikian Sumarwini masih belum bisa keluar dari Arab Saudi mengingat statusnya masih belum benar-benar bersih dan belum dicabut dari daftar cekal.

“Setelah berbagai upaya yang dilakukan gagal, KBRI pada Agustus 2020 mengirim nota diplomatik ke Kemenlu Arab Saudi meminta bantuan agar Otoritas berwenang di Saudi membersihkan nama  Sumarwini dari kasus dan tuduhan yang membelitnya,” lanjutnya

Usaha marathon KBRI dilanjutkan dengan mendatangi Kepolisian Provinsi Riyadh dan berlanjut hingga diperoleh exit permit melalui Maktab Amal (Kantor Dinas Ketenagakerjaan) pada 17 Januari 2021.

Kepulangan Sumarwini menjadi buah bibir di antara sesama penghuni penampungan KBRI “RUHAMA”, juga di kalangan petugas Tim Perlindungan WNI di KBRI mengingat ybs tercatat sebagai penghuni terlama di penampungan, yaitu 7 tahun 2 bulan 1 hari.

Karena keahliannya dalam memasak, selama menghuni penampungan Sumarwini mendapat tugas sebagai salah satu juru masak makanan yang dikonsumsi sehari-hari oleh para PMI kurang beruntung di penampungan.

Dengan kegiatan memasak tersebut, Sumarwini bisa membunuh rasa bosannya dan sekaligus mengumpulkan uang saku untuk dibawa sebagai bekal pulang ke kampung halamannya.

Dok KBRI Riyadh

Sumarwini menunggu keberangkatan di bandara Riyadh, Selasa (19/1/2021)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan