Cara Budidaya Porang, Tanaman yang Bernilai Jual Tinggi, Perhatikan Hal-hal Berikut Ini
Berikut cara budidaya tanaman porang yang bernilai jual tinggi dan menguntungkan bagi para petani di berbagai wilayah Indonesia.
Penulis:
Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor:
Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini cara budidaya tanaman porang yang bernilai jual tinggi.
Saat ini, porang tengah menjadi primadona karena menguntungkan.
Ada banyak kisah sukses dari para petani porang di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk para petani di Kabupaten Madiun.
Dilansir Surya.co.id, ada seorang petani bernama Mujiono yang sudah 27 tahun menanam porang.
Dia merupakan warga Durenan, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun.
Pria berkumis tebal ini mengaku sudah 27 tahun menanam porang dan meraup banyak keuntungan.
Sehingga, ia bisa membeli tanah dan juga membangun rumah.
Padahal puluhan tahun silam, porang masih dianggap tanaman liar dan hanya segelintir warga yang membudidayakannya.
"Saya sudah menanam porang sejak 1994, waktu itu harganya masih Rp 2.000 per KG," kenang Mujiono, saat ditemui di rumahnya, Senin (12/4/2021) siang.

Mujiono mengaku tidak mengeluarkan modal saat pertama kali menanam porang.
Bibit porang ia ambil di hutan di lereng Gunung Wilis, di dekat desanya.
Mujiono mengatakan, awalnya ia menanam porang di lahan seluas 10 X 20 meter.
Setiap tahun, ia menambah luasan lahan tanaman porang, sampai memiliki setengah hektare lahan yang ditanami 4.900 batang porang sekarang.
"Mulai 2015, setiap kali panen saya bisa mendapatkan Rp 35 hingga Rp 36 juta," kata Mujiono.
Mujiono menuturkan, menanam porang jauh lebih menguntungkan dibandingkan menanam ketela atau jagung, asalkan perawatannya benar.
Bahkan perawatan porang terbilang lebih mudah bila dibandingkan tanaman lainnya.
"Lebih mudah perawatannya, cuma diberi pupuk kandang saja," kata Mujiono.
Baca juga: Budidaya Hidroponik Dinilai Dapat Berikan Keuntungan
Baca juga: Maksimalkan Produktivitas Tanaman Tebu Lewat Kemitraan Program Agro Solution
Tentang Porang
Dilansir pertanian.magelangkota.go.id, porang (Amorphophallus mueleri blume) merupakan komoditas pertanian yang mulai dilirik untuk dikembangkan secara luas.
Produk komoditas ini mempunyai manfaat, yakni sebagai bahan baku kosmetik, lem, dan jelly.
Kemudian, sebagai bahan pangan rendah kalori dan dapat dengan mudah diolah menjadi bahan pangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, umbi porang mengandung glukomanan yang baik untuk kesehatan.
Umbi porang mengandung zat glucomanan atau zat dalam bentuk gula kompleks dan serat larut yang berasal dari ekstrak akar tanaman., sebagaimana yang dikutip dari sulsel.litbang.pertanian.go.id.
Porang juga diekspor ke luar negeri untuk kebutuhan bidang industri, kesehatan dan makanan.
Budidaya Tanaman Porang
Ketika ingin menanam porang, Anda perlu memperhatikan bagaimana syarat tumbuhnya tanaman tersebut.
Selain itu, penting juga untuk mempersiapkan lahan dan bibit hingga perawatannya.
Berikut ini, syarat tumbuhnya tanaman porang hingga cara menanam porang:
Syarat Tumbuhnya Tanaman Porang
Tanaman porang yang dibudidayakan harus mempunyai kualitas yang baik.
Untuk itu perlu diketahui syarat-syarat tumbuh tanaman porang, antara lain:
- Intensitas cahaya 60 – 70%
- Ketinggian 0 – 700 m Namun yang paling bagus pada daerah dengan ketinggian 100 – 600 m dpl.
- Dibutuhkan tanah yang gembur/subur dan tidak bec
- Tanah dengan tekstur lempung berpasir dan bersih dari alang-ala
- Derajat keasaman tanah ideal antara pH 6 – 7.
- Naungan yang ideal: Jati, Mahoni Sono, dan lain-lain.
Persiapan Lahan
Lokasi tumbuh tanaman porang yang baik adalah di bawah naungan dengan intensitas cahaya 60 –70%.
Kegiatan persiapan lahan:
1. Pada lahan datar
Setelah lahan dibersihkan dari semak-semak liar/gulma lalu dibuat guludan selebar 50 cm dengan tinggi 25 cm dan panjang disesuaikan dengan lahan.
Jarak antara guludan adalah 50 cm.
2. Pada lahan miring
Lahan dibersihkan tidak perlu diolah, lalu dibuat lubang tempat ruang tumbuh bibit yang dilaksanakan pada saat penanaman.
Persiapan Bibit
Porang dapat diperbanyak secara vegetatif dan generatif (biji, bulbil/katak).
Bibit yang dipilih adalah dari umbi dan bulbil yang sehat.
Bibit porang cukup ditanam sekali.
Setelah bibit yang ditanam berumur 3 tahun, dapat dipanen selanjutnya dapat dipanen setiap tahunnya tanpa perlu penanaman kembali.
Kebutuhan bibit per satuan luas sangat tergantung pada jenis bibit yang digunakan dan jarak tanam.
Dengan prosentase tumbuh benih diatas 90%, kebutuhan benih per hektar dengan jarak tanam 0,5 m adalah:
- Umbi : 1.500 kg (± 20 – 30 buah/kg)
- Biji : 300 kg
Cara Tanam Porang:
Tanaman porang sangat baik bila ditanam pada musim hujan.
Cara menanam porang adalah sebagai berikut:
a. Masukkan bibit porang yang telah disiapkan ke dalam lubang tanaman yang sudah disiapkan.
b. Berikan pupuk pupuk dasar sebelum umbi porang ditanam menggunakan pupuk bokashi/kompos 0,5 kg/lubang dicampur dengan top soil.
Sementara untuk bibit katak, gunakan pupuk bokashi/kompos dicampurkan dengan tanah sekitar.
c. Perlu diperhatikan bahwa letak bakal tunas tanaman porang harus menghadap ke atas.
Kemudian pada setiap lubang tanah yang telah disiapkan tersebut harus diisi 1 bibit porang dengan jarak tanam antara 1 x 1 meter.
Setelah selesai tutup kembali lubang dengan tanah setebal 3 sentimeter
Pemeliharaan Tanaman Porang
Tanaman porang merupakan tanaman yang tidak memerlukan pemeliharaan secara khusus.
Namun untuk mendapatkan hasil pertumbuhan dan produksi yang maksimal, dapat dilakukan pemeliharaan yang intensif dengan cara:
Penyiangan
- Dilakukan dengan membersihkan gulma yang berupa rumput liar yang dapat menjadi pesaing tanaman porang dalam hal kebutuhan air dan unsur hara.
- Sebaiknya dilakukan sebulan setelah umbi porang ditanam. Penyiangan berikutnya dapat dilakukan saat gulma muncul.
- Gulma yang terkumpul ditimbun dalam sebuah lubang agar membusuk dan menjadi kompo
Pemupukan
Pada saat pertama kali ditanam, dilakukan pemupukan dasar.
Untuk pemupukan berikutnya dapat dilakukan setahun sekali (awal musim hujan).
Jenis pupuk adalah pupuk urea 10 gr/lubang dan SP 36,5 gr/lubang.
Pemberian pupuk dilakukan dengan cara ditanam disekitar batang porang.
Pengamanan pohon pelindung
Porang merupakan tanaman yang butuh naungan.
Oleh karena itu perlu dilakukan pemeliharaan terhadap pohon pelindung agar pohon pelindung dan tanaman porang dapat tumbuh dengan baik.
Panen Tanaman Porang
- Tanaman porang dapat dipanen untuk pertama kali setelah umur tanaman mencapai 2 tahun.
Setelah itu, tanaman dapat dipanen setahun sekali tanpa harus menanam kembali umbinya.
- Tanaman porang hanya mengalami pertumbuhan selama 5 – 6 bulan tiap tahunnya (pada musim penghujan).
Di luar masa itu, tanaman mengalami masa istirahat /dorman dan daunnya akan layu sehingga tampak seolah-olah mati.
- Waktu panen tanaman porang dilakukan pada bulan April – Juli (masa dorma).
- Umbi yang dipanen adalah umbi besar yang beratnya lebih dari 2 kg/umbi, sedangkan umbi yang masih kecil ditinggalkan untuk dipanen pada tahun berikutnya.
Rata-rata produksi umbi porang berkisar 10 ton per hektar.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Surya.co.id/Rahadian Bagus)