Selasa, 19 Agustus 2025

Gerhana Bulan

Gerhana Bulan Total Terjadi pada 26 Mei 2021, Berikut Deretan Fenomena Astronomi di Bulan Mei 2021

Mulai 26 Mei hingga 31 Mei 2021 akan terjadi sederetan fenomena astronomi, simak penjelasan berikut ini.

Editor: Gigih
SPL
Gerhana bulan total - Mulai 26 Mei hingga 31 Mei 2021 akan terjadi sederetan fenomena astronomi, simak penjelasan berikut ini. 

Puncak fenomena ini terjadi pada pukul 16.17.52 WIB / 17.17.52 WITA / 18.17.52 WIT.

Namun sebelumnya akan terjadi kalibrasi jam menggunakan jam bmkg.go.id.

Gunakan tongkat atau bandul untuk menandai bayangan.

Pastikan tegak lurus dan amati bayangan pada jam yang telah ditentukan.

4. Retrograde Merkurius

Retrograde Merkurius mulai terjadi pada 30 Mei 2021 pukul 05.45 WIB / 06.45 WITA / 07.45 WIT.

Puncak terjadinya Retrograde Merkurius adalah ketika berkonjungsi inferior di tanggal 11 Juni dan berakhir pada 23 Juni pukul 01.45 WIB / 06.15 WITA / 07.15 WIT.

Sehingga, retrogade Merkurius kali ini bedurasi selama 24 hari.

5. Konjungsi Tripel Bulan - Jupiter - Saturnus akan terjadi 30 Mei - 3 Juni

Fenomena konjungsi tripel bulan dapat disaksikan setelah tengah malam waktu setempat hingga berakhirnya fajar bahari.

Fenomena terjadi selama 20-24 menit sebelum matahari terbit, dari arah Tiimur-Tenggara.

Kecerlangan Jupiter ketika konjungsi tripel bervariasi dari -2,39 hingga -2,42.

Baca juga: Link Live Streaming Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021, Berikut Fase Terjadinya Gerhana

Sementara kecerlangan Saturnus bervariasi antara +0,55 hingga +0,53.

Sementara untuk fenomena gerhana bulan total yang akan terjadi pada 26 Mei, dapat dilihat bertepatan dengan hari raya Waisak 2565.

Dikutip dari Lapan.go.id, gerhana bulan total terjadi ketika bumi, matahari, dan bulan membentuk satu garis lurus dan bulan berada di sekitar simpul orbit.

Nantinya akan muncul warna merah, yang lama kelamaan akan semakin intens jika polusi, awan, dan ketebalan partikel atmosfer cahaya yang ditembus bias cahaya tersebut makin besar.

Warna merah dari gerhana bulan total itu sendiri dikarenakan pembiasan cahaya matahari karena atmosfer bumi.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Berita lain terkait Fenomena Astronomi Gerhana Bulan Total

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan