Minggu, 17 Agustus 2025

Bursa Capres

Sejarah 2004 Disebut Bisa Terulang jika PDIP Usung Puan Jadi Capres Dibanding Ganjar Pranowo

PDIP dinilai cenderung mengusung Puan Maharani jadi capres dibanding Ganjar Pranowo. Pengamat pun memperingatkan sejarah di tahun 2004 bisa terulang.

Editor: Gigih
Instagram @ganjar-pranowo dan @endro_dc
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. PDIP dinilai cenderung mengusung Puan Maharani jadi capres dibanding Ganjar Pranowo. Pengamat pun memperingatkan sejarah 2004 bisa terulang. 

TRIBUNNEWS.COM - Analis Politik Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, Adib Miftahul, menilai PDIP akan mengusung Puan Maharani sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024 mendatang.

Pandangan Adib ini disampaikan karena hingga saat ini, komando tertinggi di PDIP masih dipegang Megawati Soekarnoputri.

Karena itu, ia melhat sosok capres yang diusung tak bakal jauh-jauh dari keturunan Soekarno.

Meski begitu, Adib memperingatkan agar PDIP mempertimbangkan nama-nama kadernya yang memilki elektabilitas tinggi.

Pasalnya, nama Puan dalam berbagai survei memiliki elektabilitas rendah dibanding kader PDIP lainnya, seperti Ganjar Pranowo.

Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani.
Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani. (Dok/nvl (dpr.go.id))

Baca juga: Sindiran Puan Maharani Tak Jelas untuk Siapa, Pengamat Nilai Ganjar Pranowo Bisa Terkena Dampaknya

Baca juga: Pengamat: Sikap PDIP Kucilkan Ganjar Pranowo Bisa Jadi Kesalahan dan Kelemahan

Menurut Adib, meskipun Puan pernah menjadi menteri dan saat ini menjabat sebagai Ketua DPR RI, kedua hal tersebut tak bisa mendongkrak elektabilitasnya.

Ia pun mengingatkan sejarah 2004 akan kembali terulang jika memang PDIP nantinya mengusung Puan.

Di mana pada Pilpres 2024 lalu Megawati kalah dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Modal Puan yang pernah menjadi menteri dan sekarang jadi ketua DPR, saya kira tak akan kuat (menaikkan elektabilitas)."

"Ingat dulu, Mega pada tahun 2004 jadi presiden, toh juga kalah dengan SBY," katanya, Senin (24/5/2021), dilansir Tribunnews.

Adib kemudian mengatakan, PDIP bisa kembali sukses dalam Pilpres 2024 mendatang jika mengusung Ganjar Pranowo.

"Intinya kalau mau mengusung Ganjar, PDIP bisa mengulang sukses Jokowi di 2014."

"Sebaliknya jika mengusung Puan, tak bisa melupakan sejarah 2004, saat Mega kalah," tambahnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil bola dalam peresmian Stadion Manahan Solo, Sabtu (15/2/2020). Tampak pula dalam gambar, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (berjaket hitam), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (bertopi hitam) dan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (paling kanan).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil bola dalam peresmian Stadion Manahan Solo, Sabtu (15/2/2020). Tampak pula dalam gambar, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (berjaket hitam), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (bertopi hitam) dan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo (paling kanan). (KOMPAS.com/MOCHAMAD SADHELI)

Prediksi Adib ini didasarkan dari elektabilitas Ganjar yang cenderung dinamis di beberapa survei.

Hal tersebut, kata Adib, seolah mengingatkan pada momen munculnya Joko Widodo (Jokowi) di tahun 2014.

Baca juga: Komentar Mardani Ali Sera soal Ganjar Pranowo yang Tak Diundang di Acara PDIP: Sing Sabar Mas

Baca juga: Menggeser Puan, Apa Strategi Ganjar Pranowo?

"Survei yang merangkak naik dan Jokowi dipilih jadi capres dan menang."

"Posisi Ganjar sekarang saya kira mirip dengan itu, mirip dengan Jokowi, sederhana, merakyat dan egaliter," tandasnya.

Sindiran Puan soal Pemimpin

Puan Maharani
Puan Maharani (Ist)

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, melontarkan sindiran di tengah hubungan partai dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang tak harmonis.

Sindiran soal pemimpin itu diungkapkan Puan saat memberikan arahan pada kader PDIP di Semarang, Jawa Tengah pada Sabtu (22/5/2021).

Dilansir Tribunnews, Puan mengatakan seharusnya sosok pemimpin tak hanya eksis di sosial media, melainkan di lapangan.

"Pemimpin itu menurut saya, ke depan ini adalah pemimpin yang memang ada di lapangan, bukan ada di sosmed."

"Pemimpin yang memang dilihat sama temen-temennya, sama orang-orangnya yang mendukungnya ada di lapangan," ujar Puan Maharani, Minggu.

Meski begitu, Puan tak menampik jika sosmed memang diperlukan bagi seorang pemimpin saat ini.

Namun, ia menekankan, kerja nyata di lapangan adalah hal paling penting bagi pemimpin.

Baca juga: Tak Diundang ke Acara Puan, Ganjar Gowes di JLNT Kampung Melayu dan Temui Megawati

Baca juga: Elektabilitas Ganjar Naik Membayangi Anies dan Prabowo Versi Lembaga Survei, Puan Melempem

"Sosmed memang diperlukan, namun dalam berjuang jangan hanya berhenti di sosmed saja."

"Sosmed diperlukan, media perlu, tapi bukan itu saja. Harus nyata kerja di lapangan," tegasnya.

Meski tak jelas apakah sindiran tersebut ditujukan untuk Ganjar Pranowo atau bukan, pakar politik, M Qodari, mengatakan hal itu justru berdampak pada Gubernur Jawa Tengah ini.

Terlebih saat ini elektabilitas Ganjar cukup tinggi.

"Saya kira tentu dampaknya (sindiran) kepada Mas Ganjar, karena Mas Ganjar disinyalir sebagai salah satu calon presiden 2024 potensial," terang M Qodari dalam program Kabar Petang tvOne, Minggu (23/5/2021), dikutip Tribunnews.

Ia menambahkan, peluang Ganjar maju sebagai calon presiden lewat PDIP sudah habis.

Hal ini terkait konflik antara Ganjar dan partai berlambang banteng itu.

Qodari pun menyarankan agar Ganjar maju lewat partai lain.

"Fakta yang tersedia bagi Mas Ganjar sebagai kader PDIP tentu adalah pertama-pertama PDIP (itu sendiri)."

"Apalagi PDIP itu kursinya 128, sudah bisa maju sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain," ujarnya.

"Dengan konflik yang sedalam ini saya kira maka peluangnya sudah habis dan Mas Ganjar perlu mempertimbangkan untuk maju lewat partai lain sebagai calon presiden," imbuhnya.

Baca juga: Pengamat : Kemungkinan Ganjar Pranowo Nyebrang ke Partai Lain Bergantung pada Elektabilitasnya

Baca juga: Kata Politisi PDIP dan Pengamat soal Ganjar yang Tak Diundang di Acara yang Dihadiri Puan Maharani

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Faryyanida/Vincentius Jyestha)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan