Jumat, 15 Agustus 2025

Penanganan Covid

Menakar Efektivitas PPKM Mikro di Tengah Keterisian RS di Pulau Jawa yang Mulai Mengkhawatirkan

Menakar efektivitas PPKM Mikro di tengah keterisian RS di Pulau Jawa yang mulai mengkhawatirkan.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Sejumlah tenaga medis sedang menangani pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang penuh hingga sebagian pasien harus dirawat di selasar depan IGD RSUP Dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (15/6/2021). Kondisi tersebut juga terjadi pada sejumlah rumah sakit di Kota Semarang bersamaan dengan meningkatnya kasus Covid-19. Tribun Jateng/Hermawan Handaka 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-​19 Alexander Ginting menyampaikan terkait tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di sejumlah provinsi di Pulau Jawa yang mulai mengkhawatirkan.

Ia tak menampik, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi dalam beberapa hari terakhir membuat keterisian RS di sejumlah provinsi menjadi penuh.

Alex pun menyayangkan, lonjakan kasus Covid-19 membuat rata-rata kasus di Indonesia melebihi rata-rata dunia.

Baca juga: Anggota Komisi IX Minta Pemerintah Tak Kaku dengan PPKM Mikro

"Memang dalam 6 hari belakangan terjadi lompatan kasus yang cukup tinggi, bahkan melebihi rata2 dunia."

"Kasus aktif ini melompat dari 94 ribu jadi 134 ribu dan ada temuan BOR yang di atas 70 persen di 5 provinsi," kata Alex, dikutip dari Youtube Kompas TV, Selasa (22/6/2021).

Dikutip dari Kontan.co.id, terdapat lima provinsi dengan BOR melebihi 70 persen.

Yakni, DKI Jakarta (86 persen), Jawa Barat (84 persen), Jawa Tengah (82 persen), Banten (80 persen), dan Daerah Istimewa Yogyakarta (79 persen).

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-​19 Alexander Ginting
Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-​19 Alexander Ginting dalam tayangan Youtube Kompas TV, Selasa (22/6/2021).

Sementara, di tingkat Kabupaten/Kota, terdapat 87 Kabupaten/Kota dengan tingkat BOR melebihi 70 persen, dan sebagian besar berada di Pulau Jawa.

Alex menuturkan, lonjakan kasus Covid-19 ini tidak semata-mata persoalan di hilir saja.

Menurutnya, persoalan kasus Covid-19 di hulu juga harus ditangani secara tepat.

"Persoalan yang kita hadapi sekarang bukan semata-mata di hilir, tapi di hulu."

"Di tingkat desa, kelurahan hingga RT/RW harus diselesaikan dengan melakukan 3M dan 3T."

"Sehingga pasien yang ringan sedang dan berat bisa diketahui dengan cepat, juga mereka yang kontak erat, yang terkonfirmasi dan yang bergejala bisa dipisahkan," ungkap Alex.

Untuk itu, Alex mengimbau agar masyarakat di hulu secara aktif dapat menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro.

Apabila masyarakat mematuhi imbauan PPKM mikro, Alex menilai, laju penularan Covid-19 di Indonesia bisa dikendalikan.

Wisatawan berfoto di area luar pagar Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu (15/5/2021). Pada libur Lebaran 2021, Monas masih ditutup karena penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal itu membuat wisatawan kecewa lantaran terlanjur datang dan hanya bisa berfoto dari luar pagar. Tribunnews/Herudin
Wisatawan berfoto di area luar pagar Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Sabtu (15/5/2021). Pada libur Lebaran 2021, Monas masih ditutup karena penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal itu membuat wisatawan kecewa lantaran terlanjur datang dan hanya bisa berfoto dari luar pagar. Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)
Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan