KontraS Berikan Jawaban Atas Somasi Luhut Terkait Tuduhan Bermain Tambang di Papua
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan telah melayangkan somasi kepada Koordinator Kontras, Fatia Maulidiyanti.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Arif Tio Buqi Abdulah
Tanggapan Haris Azhar
Diwartakan sebelumnya, Direktur Eksekutif Lokataru, Haris Azhar, memberikan tanggapannya terkait somasi yang dilayangkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, kepadanya.
Haris membenarkan bahwa dirinya disomasi oleh Luhut terkait tuduhannya kepada Menko Marinves tersebut soal bisnis tambang di Blok Wabu di Intan Jaya, Papua.
"Iya benar, saya disomasi," kata Haris, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (30/8/2021).
Baca juga: Aglomerasi Yogyakarta dan Bali Masih Level 4, Luhut Prediksikan Beberapa Hari ke Depan akan Turun
Haris pun berjanji akan memberikan jawaban atas somasi tersebut dalam beberapa hari ke depan.
Namun terkait isi jawaban somasinya, Haris enggan mengaku masih belum bisa menyampaikannya.
"Saya akan berikan jawaban somasi dalam beberapa hari ke depan. Isinya apa, belum bisa saya sampaikan," ungkapnya.
Baca juga: Luhut: Yogyakarta dan Bali Masih Berlaku PPKM Level 4
Luhut Binsar Pandjaitan Somasi Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti
Diberitakan sebelumnya, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti mendapatkan somasi dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Tuduhan itu dikatakan Haris Azhar bersama Koordinator Kontras, Fatia Maulidiyanti dalam kanal YouTube pribadi Haris Azhar, pada Jumat (20/8/2021) kemarin.
Diketahui video unggahan Haris Azhar membahas tentang hasil riset yang dilakukan oleh sejumlah organisasi di Indonesia, seperti Kontras, Walhi, Jatam, YLBHI, dan Pusaka.
Dalam riset tersebut disebutkan bahwa ada dugaan para pejabat atau purnawirawan TNI AD turut serta dalam bisnis tambang emas, atau rencana eksploitasi daerah Blok Wabu di Intan Jaya, Papua.
Tak hanya nama Luhut, Toba Sejahtera Group juga disebut atas dugaan adanya permainan bisnis dalam konsesi tambang.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)