Kamis, 28 Agustus 2025

Bursa Capres

Arus Survei Indonesia: Sandiaga Uno Masuk Jajaran Tokoh yang Dijagokan Jadi Capres 2024

Sandiaga Salahuddin Uno kembali menjadi salah satu tokoh yang dijagokan dalam pemilihan presiden 2024 mendatang.

Istimewa
Salah satu lembaga survei yakni Index Indonesia menyampaikan hasil survei nama-nama potensial dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di wilayah Papua, Maluku, Sulawesi, dan Kalimantan (Pamasuka). Dalam surveinya, terkait elektabilitas calon wakil presiden (cawapres) 2024 terdapat lima nama yang cukup populer menurut masyarakat Pamasuka. Index Indonesia menyampaikan nama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menempati posisi pertama. 

Di samping, Igor juga menyebut bahwa apa yang dikawatirkan oleh Prabowo pada saat kampanye pilpres yang lalu, satu demi satu terbukti saat ini. 

Disamping itu faktor usia dianggap oleh publik bukanlah halangan seseorang untuk ikut berkompetisi di pemilihan umum 2024.

Diketahui, Survei SPIN ini digelar pada 7-21 Agustus 2021. Jumlah responden yang terlibat sebanyak 1670 dengan kategori usia di atas 17 tahun.

Teknik yang digunakan dalam sirvei ini yakni Multistage Random Sampling dengan Margin of Error kurang lebih 2,4 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Survei CISA: AHY dan Partai Demokrat Berada di Peringkat Kedua

Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) kembali meluncurkan hasil surveinya yang bertajuk "Pandemi: Persepsi Publik dan Tren Politik Terkini".

Hasil survei tersebut merupakan review termin ketiga survei berkala yang telah dilakukan sebelumnya pada bulan Mei 2021.

Mengenai tren politik terkini terkait elektabilitas tokoh dan parpol menuju pemilu tahun 2024 terproyeksikan jika pilpres dan pileg dilakukan hari ini.

“Terdapat 16,92 persen responden memilih Ganjar Pranowo yang membuatnya unggul dari semua kandidat setelah pada periode survei CISA sebelumnya didominasi oleh Anies Baswedan yang harus puas berada di posisi ketiga dan mendapatkan 16,75 persen," kata Herry Mendrofa, Direktur Eksekutif CISA, melalui siaran tertulis yang diterima, Minggu (5/9/2021).

"Posisi kedua masih dipegang oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terus menunjukkan konsistensi kenaikan elektabilitasnya dengan meraup 16,83 persen,” ujar Herry.

Menariknya, Airlangga Hartarto justru menunjukkan peningkatan signifikan terhadap elektabilitasnya, sedangkan Prabowo Subianto mengalami penurunan.

Baca juga: Dianggap Dekat dengan Kades, GPN Dukung Ganjar Jadi Presiden Tahun 2024-2029

“Prabowo Subianto justru menunjukkan penurunan elektabilitas dari bulan Mei 2021 dan hanya mendapatkan 10,08 persen."

Airlangga Hartarto menunjukkan peningkatan signifikan dan meraih 7,58 persen, disusul Ridwan Kamil 5,92 persen, Sandiaga Uno 5,08 persen, Muhaimin Iskandar 5 persen, Puan Maharani 3,67 persen, serta yang Tidak Tahu/Tidak Menjawab sebanyak 12,17 persen,” kata Herry.

Di sisi lain, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga saat ini mendominasi peta elektoral parpol di Indonesia.

“PDI-Perjuangan justru menunjukkan kenaikan elektabilitas sejak survei sebelumnya dan mendapatkan 24,58 persen."

"Kenaikan elektabilitas juga membuat Partai Demokrat konsisten di peringkat kedua dan meraih 18,75 persen.

"Hal yang sama juga menguatkan kembali Partai Golkar di posisi ketiga yang meraup 14,25 persen serta Partai Kebangkitan Bangsa yang mendapatkan 10,67 persen,” kata Herry.

Herry juga menyampaikan bahwa survei yang melakukan wawancara langsung dengan menerapkan protokol kesehatan antara surveyor dan responden kembali menempatkan Gerindra dan Nasdem tidak berada di posisi 5 (lima) besar serta adanya penguatan elektabilitas Partai Keadilan Sejahtera yang membuat PAN dan PPP tetap berada di posisi terakhir.

“Gerindra mengalami penurunan dan mendapatkan 7,25 persen sedangkan PKS kembali konsisten menguat di angka 9,33 persen serta Nasdem harus puas karena hanya mendapatkan 5,33 persen."

"Di posisi terakhir, ada Partai Amanat Nasional (PAN) yang mendapat 3,75 persen dan Partai Persatuan Pembanguan (PPP) sebesar 2,92 persen."

"Namun masih terdapat 3,17 persen masyarakat yang Tidak Tahu/Tidak Menjawab,” katanya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan