Profil dan Sosok
MENGENAL Sosok Heldy Djafar, Istri Terakhir Soekarno, Bertemu saat Menjadi Anggota Paskibraka
Mengenal sosok istri ke-9 Presiden Soekarno, Heldy Djafar yang meninggal dunia pada Senin (11/10/2021) kemarin.
Penulis:
Shella Latifa A
Editor:
Whiesa Daniswara
Heldy mengatakan, setiap kali bertemu, Soekarno selalu menggendongnya.
"Susah cari orang seperti Bung Karno. Sampai sekarang saya belum pernah menemukan orang seperti Bung Karno."
"Sentuhannya lebih lembut, penyayang. Setiap kali ketemu saya pasti saya digendong. Itu hebatnya saking sayangnya," ungkapnya.
Awal Pertemuan
Setelah tamat jenjang pendidikan SMP, Heldy berpindah ke Jakarta menyusul kakaknya bernama Yus untuk bersekolah.
Pertemuan Heldy dengan Soekarno berawal ia dipilih menjadi anggota paskibraka 'Bhinneka Tunggal Ika'.
Kakaknya Yus dipercaya oleh protokol kepresidenan untuk menyiapkan barisan Bhineka Tunggal Ika ke Istana, dikutip dari pemberitaan Tribunnews.com tahun 2011 tentang buku berjudul Heldy Cinta Terakhir Bung Karno.
Baca juga: Profil Nyoman Adhi Suyadnyana, Anggota BPK yang Dipersoalkan Yusril hingga Surati Puan Maharani
Yus mencari remaja putri dan putra yang layak untuk menjadi bagian dari barisan itu.
Dipilihlah Heldy, adiknya, sebagai wakil dari Kalimantan.
Suatu hari pada tahun 1964, Istana sedang sibuk menyiapkan penyambutan tim Piala Thomas.
Untuk itu dibutuhkan barisan Bhineka Tunggal Ika, sebagai penerima tamu. Heldy dipilih untuk ikut serta. Ia mengenakan kebaya warna pink dengan kain lereng berselendang dan memakai sanggul.
Tibalah hari H. Heldy bersama remaja lainnya siap berdiri secara teratur di anak tangga Istana, berbaris rapi dekat pintu masuk.

Baca juga: Profil Yahya Cholil Staquf, Putra Pendiri NU dan PKB yang Disebut sebagai Calon Ketua Umum PBNU
Seperti biasa, Presiden Soekarno menaiki anak tangga Istana melalui barisan Bhineka Tunggal Ika yang sudah rapi berbaris dan berdiri di setiap anak tangga.
Bung Karno menaiki anak tangga satu persatu sambil melihat ke kanan dan ke kiri.
Tepat saat mendekati barisan di belakang Heldy, ia menyapa dengan caranya yang khas.
"Darimana asal kamu?" ucap Soekarno.
"Dari Kalimantan Pak," jawab Heldy.
"Oh... aku kira dari Sunda. Oh... ada orang Kalimantan cantik," balas Soekarno.
Itulah pertama percakapan Heldy dengan Bung Karno.
(Tribunnews.com/Shella Latifa/Achmad Subechi)(Tribun Kaltim/Cornel Dimas Satrio Kusbiananto)(Tribun Kaltara)