Rabu, 27 Agustus 2025

Virus Corona

Ahli Epidemiologi Sebut 2 Kali Vaksin Sinovac Tak Cukup Hadapi Omicron, Perlu Booster Vaksin mRNA

Ahli epidemiologi Indonesia Dr Dicky Budiman menyebut bahwa vaksin Covid-19 jenis Sinovac kurang efektif melawan Omicron, untuk itu perlu booster mRNA

WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Tenaga medis menunjukkan vaksin Covid-19 Pfizer booster saat pelaksanaan vaksinasi dosis ketiga di Kantor OJK, Wisma Mulia 2, Jakarta Selatan, Minggu (23/1/2022). Pemerintah mulai mendistribusikan vaksin Covid-19 booster atau vaksin dosis ketiga kepada masyarakat umum. Vaksin booster bertujuan untuk memperkuat imunitas masyarakat di tengah serbuan virus corona varian Omicron di Indonesia. WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA 

Ini karena konsekuensi Omicron bergantung pada lanskap kekebalan.

“Cakupan vaksinasi di Indonesia terfokus di Jawa dan Bali, sehingga masalah akan muncul di pulau-pulau lain, serta kecamatan di Bali dan Jawa dengan tingkat vaksinasi yang rendah," jelas Budiman.

Baca juga: BOR Covid-19 Masih Tergolong Rendah, Menkes Sebut Isinya Didominasi OTG atau Bergejala Ringan

Vaksinasi Disebut dapat Kurangi Fatality

Mengutip laman resmi Kementerian Kesehatan, sehatnegeriku.go.id, berbeda dengan hasil penelitian dari data sampel rumah sakit rujukan Covid-19, RSPI Sulianti Saroso, menunjukkan bahwa vaksinasi sangat penting untuk mengurangi risiko fatality infeksi Covid-19.

Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi menyebut bahwa dari 12 sampel pasien Covid-19 yang dirawat dengan kondisi berat dan kritis, 6 pasien di antaranya dikabarkan belum melakukan vaksinasi.

"Data ini kembali menunjukkan pentingnya vaksinasi untuk mengurangi risiko terburuk dari terpapar Covid-19, yaitu kematian."

"Kelompok lansia, anak-anak, orang yang memiliki komorbiditas, dan yang belum divaksinasi."

"Keempat kelompok inilah yang perlu diperhatikan dan kerap menjadi korban paling dirugikan di masa Covid-19 ini," terang Nadia.

Vaksinasi lengkap, kata Nadia, sangat penting untuk mempersiapkan diri dari kesakitan atau bahkan risiko dirawat yang lebih berat, hingga kematian.

"Utamanya bagi kelompok masyarakat lanjut usia dan orang yang memiliki penyakit bawaan (komorbid), segera lakukan vaksinasi."

"Apabila sudah waktunya booster agar segera mengikuti vaksinasi booster, karena risiko kelompok rentan ini sangat besar apabila terpapar Covid-19," sambung Nadia.

Masyarakat Diminta Tak Panik

Menkes Budi mengimbau masyarakat untuk tidak panik mengahadapi lonjakan kasus Covid-19.

Ini karena angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit karena Covid-19 masih tergolong rendah.

Baca juga: Kasus Covid-19 di Kompleks Parlemen Melonjak, Pimpinan DPR: Rapat Tak Boleh Lebih Dari 2,5 Jam

Dengan kata lain, BOR rumah sakit masyarakat Indonesia karena kasus Covid-19 masih terkendali.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan