Selasa, 28 Oktober 2025

Kronologi Benny K Harman Tampar Karyawan Restoran, Awalnya Diminta untuk Pindah Tempat Duduk

Berikut ini kronologi Benny K Harman menampar seorang karyawan restoran. Korban awalnya meminta Benny K Harman untuk pindah tempat duduk.

Editor: Miftah
Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (11/12/2020)- Berikut ini kronologi Benny K Harman menampar seorang karyawan restoran. Korban awalnya meminta Benny K Harman untuk pindah tempat duduk. 

Pihak restoran pun juga menjelaskan jika mereka telah menyiapkan tempat yang sama untuk Benny dan keluarganya.

Menurut penjelasan dari pengacara RJ, Piter Roman, Benny tidak nyaman dan tidak terima dengan penjelasan yang disampaikan karyawan itu.

Benny kemudian minta RJ untuk memanggil manager restoran.

RJ kemudian meninggalkan Benny dan mampir ke kasir untuk memberitahu kejadian tersebut ke atasannya.

Baca juga: Anggota DPR Benny K Harman Buka Suara soal Dugaan Penganiayaan pada Karyawan Restoran di Labuan Bajo

Tiba-tiba Benny menyusul RJ dengan masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintu.

Benny lantas mengeluarkan perkataan yang tak menyenangkan.

Suasana saat Benny K Harman dan keluarga berkunjung ke Mai Cenggo Restoran di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, pada Selasa (24/5/2022).
Suasana saat Benny K Harman dan keluarga berkunjung ke Mai Cenggo Restoran di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, pada Selasa (24/5/2022). (Tangkap layar via Pos Kupang)

Bahkan, ia juga disebut menampar karyawan hotel sebanyak tiga kali.

RJ didampingi kuasa hukumnya lantas melaporkan pemukulan tersebut ke Polres Manggarai Barat pada Kamis (26/5/2022).

Keesokan harinya, Jumat (27/5/2022), istri Benny, Maria Geroti Ernawati melaporkan balik RJ ke polisi, atas kasus perbuatan tak menyenangkan serta menyebarkan hoaks.

Korban Alami Trauma

Atas kejadian itu, Piter Roman mengatakan kliennya merasa dirugikan.

Selain mengalami gangguan di bagian telinga, RJ juga dikabarkan mengalami trauma.

"Korban mengalami gangguan telinga sakit ketika buka mulut dan trauma psikologis," jelas Piter Roman dikutip dari Pos-Kupang.com.

Baca juga: Berlandaskan Nilai-nilai Pancasila, Benny Susetyo Dorong ASN untuk Bangkit Membangun Indonesia

Setelah mempertimbangkan hal itu, kata Piter Roman, korban lantas meminta mendampingan untuk dalam membuat laporan kepada polisi.

"Korban juga dibuat visum. Kita belum tahu hasil visum itu," kata Piter Roman.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved