Bursa Capres
Gerindra: Tidak Ada Perjanjian dengan PDIP Soal Prabowo-Puan di Pilpres 2024
"Persoalannya koalisi itu, koalisi apa? Calon presidennya enggak jelas. Menyatukan visi, apa yang disatukan? Sudah sekian tahun bersama," katanya.
Penulis:
Reza Deni
Editor:
Malvyandie Haryadi
Rencana pengusungan minimal tiga capres oleh KIB itu agar kata Zulhas, tidak ada lagi konsep pemilu polarisasi seperti beberapa tahun belakangan yang malah membelah kedua kelompok pendukung dalam hal ini rakyat.
Dia menjelaskan, dengan tidak hanya dua pasangan Capres-cawapres yang bertarung dalam Pilpres, maka nantinya yang akan dikedepankan yakni pertarungan gagasan, ide dan konsep untuk menyejahterakan Indonesia.
"Sehingga jualannya itu tidak jualan kesenjangan, jualannya itu (tidak) jualan radikal radikul, jualan saya pancasila kamu pancasila, tapi kita berharap adu gagasan," ucap Zulhas.
"Sehingga bisa memperkaya kita menghadapi tantangan dunia yang berubah dengan cepat seperti sekarang ini," sambungnya.
Atas rencana tersebut, Zulhas mewakili KIB berharap, dalam sisa waktu kurang lebih dari 2 tahun menyambut Pilpres, akan ada kalangan atau kelompok lain yang mau bergabung dengan KIB.
Sebab kata dia, sejauh ini KIB akan terbuka untuk kalangan manapun termasuk partai politik untuk bergabung dalam menyongsong Pemilu 2024 mendatang.
"Kami sudah mencoba itu dan menyiapkan koalisinya, mudah-mudahan nanti berbagai kalangan bisa mengikuti itu," ucap Zulhas.
Namun dalam kesempatan lain, Zulhas menyatakan hingga kini KIB belum menentukan siapa sosok atau figur yang akan diusung oleh KIB.
Sebab untuk menentukan siapa sosok yang akan diusung, harus melalui pembahasan dan musyawarah dalam internal KIB.
"Ya nanti (penentuan capres-cawapres) masih lama," tukas Zulhas saat ditemui usai acara.